Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bursa Asia Mulai Tenang, Data Ekonomi China Jadi Sorotan Pasar Saham

        Bursa Asia Mulai Tenang, Data Ekonomi China Jadi Sorotan Pasar Saham Kredit Foto: Reuters/Paul Yeung
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Asia kembali bergejolak dalam perdagangan di Senin (14/7). Pasar saham mulai tenang dalam menghadapi perkembangan kebijakan tarif dan fokus terhadap data perekonomian terbaru dari Asia.

        Dilansir dari CNBC International, Selasa (15/7), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:

        • Hang Seng (Hong Kong): Naik 0,26% ke 24.203,32.
        • CSI 300 (China): Naik 0,07% ke 4.017,67.
        • Shanghai Composite (China): Naik 0,27% ke 3.519,65.
        • Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,28% ke 39.459,62.
        • Topix (Jepang): Turun 0,02% ke 2.822,81.
        • Kospi (Korea Selatan): Naik 0,83% ke 3.202,03.
        • Kosdaq (Korea Selatan): Turun 0,14% ke 799,37.

        Bursa saham mulai tenang dalam menghadapi dinamika perkembangan ancaman kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Pasar memiliki pertaruhan bahwa kebijakan tersebut mungkin tak akan benar-benar diterapkan di 1 Agustus 2025.

        Hal ini tidak terlepas dari perkembangan kebijakan tarif sejauh ini hingga sikap para pemimpin dari Uni Eropa dan Meksiko. Dua negara tersebut mengisyaratkan niat mereka untuk melanjutkan perundingan dagang dengan harapan dapat menegosiasikan tarif yang lebih rendah.

        Adapun China menjadi sorotan pasar menyusul rilis data perdagangan mereka yang mencatatkan peningkatan surplus perdagangan signifikan menjadi US$114,77 miliar di Juni 2025. Hal tersebut menjadi catatan kenaikan yang cukup impresif secara tahunan yang  sebelumnya hanya US$98,94.

        Adapun Ekspor naik 5,8 persen year on year (yoy), sedikit di atas perkiraan 5,0 persen dan naik dari pertumbuhan 4,8 persen pada Mei 2025.

        Baca Juga: Aksi Mendadak Levoca Lepas Miliaran Saham Emiten Grup Bakrie (BNBR)

        Sementara itu, impor meningkat 1,1 persen atau sedikit di bawah perkiraan 1,3 persen, namun pulih dari penurunan 3,4 persen pada Mei 2025. Hal itu menunjukkan kinerja positif dalam ekspor dan mengindikasikan kekuatan ekonomi dari China.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: