Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sri Mulyani Buktikan APBN Jadi Tameng Ekonomi Indonesia Saat Dunia Dilanda Krisis

        Sri Mulyani Buktikan APBN Jadi Tameng Ekonomi Indonesia Saat Dunia Dilanda Krisis Kredit Foto: Biro KLI/Leonardus Oscar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah mencatat kinerja positif Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang tetap solid di tengah gejolak global. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, defisit APBN 2024 hanya sebesar 2,3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), lebih rendah dari target awal sebesar 2,7%.

        “Outlook defisit yang semula diproyeksi mencapai 2,7%, akhirnya bisa ditutup di angka 2,3% dari PDB. Ini menunjukkan APBN kita tetap mampu bekerja menjaga stabilitas ekonomi nasional,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (15/7/2025).

        Capaian ini diraih di tengah berbagai tekanan global seperti konflik geopolitik di Timur Tengah dan Ukraina, dampak El Nino terhadap rantai pasok pangan, depresiasi nilai tukar rupiah, hingga lonjakan harga komoditas. Saat banyak negara mengalami tekanan fiskal dan pembengkakan defisit, Indonesia justru menunjukkan ketahanan fiskal yang kuat.

        Baca Juga: Rapat Paripurna ke-24, Pemerintah Ditagih Jawaban soal APBN 2024

        Menurut Sri Mulyani, pelemahan rupiah yang sempat menyentuh Rp16.486 per dolar AS, lonjakan harga minyak dunia hingga US$91,2 per barel, serta turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke level 6.726, tidak menghambat kerja APBN sebagai jangkar stabilitas. “Alhamdulillah, tantangan berat tersebut bisa kita lewati dengan pengelolaan fiskal yang hati-hati dan terukur,” tegasnya.

        Realisasi belanja negara pun tetap ekspansif, tumbuh 11,3% dibanding tahun sebelumnya. Pemerintah tetap menjalankan belanja untuk meredam inflasi pangan, mendukung jalannya pemilu, dan menjaga daya beli masyarakat. Di sisi lain, penerimaan negara, khususnya dari pajak, kembali mencapai target tahunan untuk empat tahun berturut-turut, meskipun sempat mengalami kontraksi 6,2% pada semester I 2024.

        Baca Juga: Sri Mulyani Jujur! Defisit APBN akan Melebar Jadi Rp662 Triliun, Ini Biang Keroknya!

        Keseimbangan primer yang nyaris netral juga menjadi indikator penguatan kualitas pengelolaan fiskal Indonesia. Hal ini menandakan bahwa pembiayaan utang tidak digunakan untuk menutup belanja rutin, melainkan diarahkan untuk belanja produktif.

        Capaian ini menuai apresiasi dari berbagai fraksi di DPR RI, termasuk Fraksi Golkar, Nasdem, Demokrat, dan PKS, yang menilai pemerintah berhasil menjaga kredibilitas fiskal di tengah ketidakpastian global dan transisi politik nasional.

        “Transisi pemerintahan yang aman, serta kestabilan APBN, menjadi modal penting bagi keberlanjutan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045,” kata Sri Mulyani.

        Pemerintah memastikan akan terus menjaga disiplin fiskal, memperkuat sisi penerimaan melalui reformasi perpajakan, dan meningkatkan kualitas belanja agar APBN tetap mampu berperan sebagai instrumen stabilisasi ekonomi di tengah dinamika global yang terus berubah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Azka Elfriza
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: