- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Pendapatan dan Laba Pengelola Ancol (PJAA) Kompak Ambruk di Semester I 2025
Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat kinerja keuangan yang cukup menantang pada paruh pertama 2025. Pengelola kawasan rekreasi Ancol ini hanya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp21,69 miliar hingga akhir Juni 2025.
Angkat tersebut anjlok tajam 63,74% dibandingkan laba Rp59,82 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dampaknya, laba per saham dasar pun turun dari Rp37 menjadi Rp14.
Baca Juga: Catat Kinerja Positif, Aset hingga Laba Bank Jakarta Tumbuh di Triwulan II 2025
Penyusutan laba ini tak lepas dari penurunan pendapatan usaha yang turut menekan performa keuangan PJAA. Pendapatan usaha tercatat sebesar Rp495,46 miliar, merosot 12,76% dibandingkan semester I 2024 yang mencapai Rp567,95 miliar.
Sumber utama pendapatan berasal dari segmen pariwisata sebesar Rp351,33 miliar, disusul real estate Rp112,09 miliar, serta perdagangan dan jasa Rp101,90 miliar. Setelah dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp69,86 miliar, total pendapatan akhirnya menunjukkan tren menurun.
Penurunan pendapatan juga diikuti oleh beban pokok pendapatan dan beban langsung yang menyusut menjadi Rp283,34 miliar dari Rp293,26 miliar. Namun, hal ini belum cukup menahan penurunan laba bruto PJAA yang turun dari Rp274,68 miliar pada semester I 2024 menjadi Rp212,11 miliar di semester I 2025.
Baca Juga: Pemprov DKI bersama AI3 dan BCG Susun Roadmap AI untuk Wujudkan Jakarta Modern dan Inklusif
Dari sisi operasional, beban usaha PJAA tercatat menciut jadi Rp126,31 miliar dari sebelumnya Rp135,31 miliar. Meski begitu, laba usaha tetap mengalami penurunan, yakni dari Rp139,36 miliar menjadi Rp85,80 miliar.
Hingga akhir Juni 2025, aset PJAA mengalami sedikit kenaikan menjadi Rp3,60 triliun, dari posisi Rp3,59 triliun di akhir Desember 2024. Sementara itu, liabilitas meningkat dari Rp1,85 triliun menjadi Rp1,88 triliun. Kenaikan ini diiringi penurunan ekuitas PJAA dari Rp1,73 triliun menjadi Rp1,71 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: