Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Kesepakatan tentang kebijakan tarif perdagangan bilateral antara Amerika Serikat (AS) dan Indonesia yang telah dicapai beberapa waktu lalu berhasil menurunkan tarif impor produk Indonesia ke AS dari semula 32% menjadi 19%. Ini merupakan salah satu tarif terendah dalam kesepakatan perdagangan AS dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
Menyikapi hal itu, Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) mengapresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan dan pencapaian tim negosiasi Indonesia di bawah koordinasi Menko Perekonomian RI.
“Akindo berterima kasih kepada Pemerintah yang selama ini telah menerapkan kebijakan tarif 0% untuk importasi kedelai dari semua negara termasuk AS, berdasarkan prinsip Most-Favoured Nation (MFN),” ujar Ketua Akindo, Hidayatullah Suralaga.
Seperti diketahui kebutuhan kedelai nasional bekisar 2,8 juta ton per tahun. Di mana sebanyak 85% merupakan produk impor dari berbagai negara dengan Amereka Serikat sebagai pemasok utama.
Menurut Hidayatullah hal ini mempertegas komitmen keberpihakan pemerintah kepada para perajin tahu dan tempe. Hidayatullah menambahkan, Akindo beserta anggotanya tetap berkomitmen untuk menjaga ketersediaan stok kedelai dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang baik sesuai kebutuhan nasional. Akindo juga berharap Indonesia dapat membuka pasar ekspor baru untuk produk olahan kedelai di kemudian hari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait: