Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wamentan Dorong Penguatan Pembibitan Ternak Unggul dan Hilirisasi Susu Nasional untuk Program Makan Bergizi Gratis

        Wamentan Dorong Penguatan Pembibitan Ternak Unggul dan Hilirisasi Susu Nasional untuk Program Makan Bergizi Gratis Kredit Foto: Nestle
        Warta Ekonomi, Banyumas -

        Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan pentingnya penguatan pembibitan ternak unggul dan hilirisasi susu nasional guna mendukung keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

        “Kita ingin memperkuat ekosistem pembibitan dari hulu ke hilir, termasuk menjamin ketersediaan pakan berkualitas sebagai fondasi utama produktivitas peternakan,” ujar Sudaryono saat melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU-HPT) Baturraden, Banyumas, Jawa Tengah, Minggu sore.

        Menurutnya, pembibitan sapi dan kambing perah berkualitas tinggi menjadi kunci peningkatan produksi susu nasional. Apabila pemeliharaan ternak mengikuti standar operasional yang baik, hasil produksi susu akan meningkat sehingga kesejahteraan peternak juga ikut terdongkrak.

        Ia menilai peluang pasar susu domestik saat ini sangat besar, khususnya melalui program MBG yang menyasar anak sekolah serta ibu hamil dan menyusui. Sudaryono berharap kebutuhan susu MBG dapat dipasok oleh peternak dalam negeri melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sehingga ekonomi pedesaan ikut tumbuh.

        Wamentan mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah Banyumas dan Cilacap untuk menyerap produksi susu harian BBPTU-HPT Baturraden yang mencapai 7.000 liter per hari, guna mendukung program MBG. Terkait efisiensi harga, ia menilai inovasi kemasan menjadi solusi agar harga jual susu tetap terjangkau.

        “Mungkin botol bisa diganti bantal plastik. Yang penting anak-anak kita minum susu. Itu yang utama,” tegasnya.

        Terkait pengadaan populasi sapi perah, Sudaryono menjelaskan impor sapi hidup bukan dilakukan pemerintah, melainkan melalui partisipasi aktif pelaku usaha swasta. Hingga kini, sudah masuk sekitar 27.000 ekor dari target 100.000 ekor sapi perah hingga akhir 2025.

        Ia menekankan perlunya sinergi seluruh pihak guna memperkuat populasi sapi, produksi susu, dan distribusi secara berkelanjutan. Dalam kunjungan tersebut, Wamentan juga menyaksikan penandatanganan kerja sama antara BBPTU-HPT dengan pelaku usaha swasta untuk pengembangan perbibitan dan produksi susu.

        Baca Juga: Lewat Dukungan Pembiayaan BRI, UMKM Kepulauan Sitaro Ini Berhasil Jadi Pemasok Program MBG

        Selain BBPTU-HPT Baturraden, Wamentan turut meninjau Farm Manggala di Kecamatan Cilongok dan Farm Tegalsari di Kecamatan Baturraden.

        Kepala BBPTU-HPT Baturraden, Dani Kusworo, menyebutkan produksi susu harian saat ini mencapai 7.000 liter, dengan 5.500 liter didistribusikan melalui koperasi dan industri pengolahan, termasuk produsen besar. BBPTU-HPT telah bekerja sama dengan tiga SPPG untuk program MBG, dengan pengiriman mingguan sebanyak 3.500 botol dua kali seminggu.

        Menurutnya, kapasitas produksi susu masih berpotensi ditingkatkan karena satu liter dapat diolah menjadi delapan botol, sehingga secara teoritis dapat menghasilkan hingga 40.000 botol per hari atau mencukupi 12–15 SPPG.

        Dani menargetkan peningkatan produksi susu menjadi 20 liter per ekor per hari dari rata-rata saat ini 12–15 liter, melalui pemanfaatan teknologi pakan hijauan seperti silase dan mineral blok. Dengan populasi 450 ekor sapi perah, target produksi harian diharapkan mencapai 10.000–12.000 liter pada 2026.

        “Dengan kapasitas tersebut, insya Allah kita bisa melayani hingga 20 SPPG di Banyumas,” ujarnya.

        Untuk mendukung peningkatan populasi, BBPTU-HPT Baturraden bekerja sama dengan PT Suri Nusantara dalam pengadaan 1.000 ekor sapi perah impor periode 2025–2029. Pada tahap awal, 250 ekor akan didatangkan pada 2025 dan ditempatkan di kandang baru seluas 50 hektare di Manggala.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Istihanah
        Editor: Istihanah

        Bagikan Artikel: