Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pembinaan Profesional Terhadap Street Dance Sangat Penting

        Pembinaan Profesional Terhadap Street Dance Sangat Penting Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky menegaskan pentingnya pembinaan profesional terhadap seni pertunjukan, khususnya street dance.

        Ini disampaikannya saat menghadiri pertandingan resmi yang diselenggarakan Federasi Dancesport & Breaking Indonesia (FDBI) dalam rangkaian Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) ke-8 di Taman Budaya, Mataram pada 26–27 Juli 2025.

        Baca Juga: Kemen Ekraf Perkuat Ekosistem Talenta Ekonomi Kreatif Berbasis Teknologi

        Sebanyak 185 peserta dari 18 provinsi mengikuti kompetisi yang mempertandingkan 11 nomor dari cabang Dancesport, Breaking, dan Street Dance. Acara ini juga disambut antusias oleh sekitar 150 penonton yang hadir langsung di lokasi.

        Lebih lanjut, menurut Menteri Ekraf kebutuhan akan seni tari tidak hanya terbatas pada festival, melainkan juga pada berbagai agenda budaya, pariwisata, dan kegiatan kebanggaan daerah.

        “Kegiatan ini menjadi sarana strategis dalam pembinaan generasi muda dan peningkatan kualitas seni pertunjukan, baik di tingkat lokal, nasional, hingga global,” ungkapnya, dikutip dari siaran pers Kemen Ekraf, Selasa (5/8).

        Kementerian Ekraf saat ini membawahi 17 subsektor ekonomi kreatif yang terbagi ke dalam empat klaster: budaya, desain, media, dan teknologi digital. Seni pertunjukan, termasuk street dance, berada dalam klaster berbasis budaya yang mendapat perhatian khusus.

        “Ekosistem tari seperti street dance sangat kompleks dan saling terhubung. Ia menyerap banyak tenaga kerja, mulai dari pelatih, koreografer, desainer kostum, hingga para talenta muda. Ini adalah subsektor yang beririsan dengan musik, media, dan hiburan,” jelas Menteri Ekraf Teuku Riefky.

        Menteri Ekraf Teuku Riefky juga menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan komunitas kreatif. Dengan begitu, potensi pada sektor ini bisa dimaksimalkan.

        “Kami siap menjadi mitra dalam penguatan subsektor ini. Meskipun ada keterbatasan, Kementerian Ekraf berkomitmen mendukung perkembangan ekosistem street dance di Indonesia,” tambahnya.

        Ketua Umum FDBI Ardiyansyah Djafar menyampaikan apresiasinya terhadap perhatian pemerintah pusat. Ia mengungkapkan bahwa nilai pasar global untuk sektor tari diproyeksikan mencapai 3,22 miliar dolar AS pada 2025 dan meningkat hingga 12,23 miliar dolar AS pada 2033.

        “Jika disesuaikan dengan kondisi Indonesia, nilai pasar subsektor tari dan cheerleading dapat mencapai Rp 4 triliun. Sayangnya, industri performing arts khususnya untuk tari belum banyak mendapat perhatian, padahal potensinya sangat besar,” ujar Ardiyansyah.

        Ardiyansyah juga mencontohkan besarnya nilai industri ini dengan mengutip akuisisi Varsity Brands pemilik lisensi produk cheerleading oleh KKR (Kohlberg Kravis Roberts & Co) senilai 4,75 miliar dolar AS pada akhir 2024.

        “Kita harus melihat ini sebagai peluang ekonomi kreatif yang bisa kita kembangkan bersama,” tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: