Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        UMKM Akan Terlibat di Tiga Titik Utama Ekosistem MBG

        UMKM Akan Terlibat di Tiga Titik Utama Ekosistem MBG Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melakukan langkah konkret memperluas keterlibatan UMKM dalam rantai pasok program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diharapkan mampu mendorong UMKM naik kelas.

        Langkah konkret tersebut adalah dengan memfasitasi 18 pengusaha mikro terkurasi melalui Deputi Bidang Usaha Mikro untuk bertemu para Kepala Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta Kepala Yayasan Mitra Dapur SPPG di wilayah Cileunyi Kabupaten Bandung dan sekitarnya. 

        Baca Juga: Kemenpar Perkuat SDM Dukung Pariwisata Berkelanjutan

        Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian UMKM Riza Damanik, mengatakan UMKM memiliki posisi strategis dalam mendukung keberhasilan program MBG sebagai bagian dari upaya mencetak generasi Indonesia yang sehat dan unggul.

        Ini disampaikannya dalam acara bertajuk Temu Mitra: Perluasan Keterlibatan UMKM dalam Program MBG) yang digelar di Pondok Pesantren Yatim dan Dhuafa (PPYD) Alkasyaf, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jumat (1/8/2025). 

        Forum ini mempertemukan UMKM hasil pendampingan intensif selama tiga bulan yang telah menghasilkan produk terkurasi. Pada kesempatan yang sama juga ditandatangani komitmen kemitraan antara kepala SPPG atau yayasan mitra dapur dengan para peserta UMKM supplier terkurasi di kawasan Bandung Raya.

        Riza Damanik menjelaskan melalui program ini, UMKM akan terlibat di tiga titik utama ekosistem MBG, yakni sebagai pemasok bahan baku (hulu), penyedia jasa boga di dapur SPPG (dapur), serta pengelola limbah makanan (hilir). 

        "UMKM harus memanfaatkan peluang ekonomi MBG dengan terus menjaga kualitas produk dan meningkatkan manajemen usahanya," ungkap Riza, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Rabu (6/8).

        Lebih jauh, Kementerian UMKM juga menegaskan komitmennya melalui empat pilar dukungan utama, yakni peningkatan kapasitas manajemen usaha, fasilitasi akses permodalan dan pembiayaan, dukungan legalitas dan perlindungan usaha, serta peningkatan produktivitas melalui digitalisasi, kemitraan rantai pasok, dan perluasan pasar.

        Sebagai contoh konkret keberhasilan model kemitraan MBG, turut disampaikan hasil kunjungan Menteri UMKM ke CV ST Jaya Mandiri, UMKM mitra dapur SPPG yang berhasil meningkatkan omzet hingga Rp1,8 miliar per tahun dan membuka lapangan kerja bagi 15 ibu rumah tangga di sekitarnya.

        “Temu Mitra ini juga bukan sekadar seremoni, melainkan langkah nyata untuk membuka akses pasar dan memperkuat peran UMKM dalam ekosistem pangan bergizi yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Riza.

        Dengan semangat kolaborasi, Kementerian UMKM berharap kegiatan ini menjadi titik tolak lahirnya lebih banyak SPPG Ramah UMKM yang memperkuat ekonomi rakyat, dari desa hingga kota, dan mendorong pengusaha mikro naik kelas melalui partisipasi aktif dalam program Makan Bergizi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: