Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        INALUM Dorong Nature-Based Decarbonization Lewat Reboisasi 3.000 Hektare di Danau Toba

        INALUM Dorong Nature-Based Decarbonization Lewat Reboisasi 3.000 Hektare di Danau Toba Kredit Foto: PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dan transisi energi bersih dengan melakukan reboisasi 500 hektare lahan setiap tahun di kawasan sekitar Danau Toba. Hingga 2025, total area yang telah direboisasi mencapai sekitar 3.000 hektare.

        Langkah ini menjadi strategi penting untuk menjaga keberlanjutan pasokan air Sungai Asahan yang menjadi sumber energi utama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) penopang seluruh operasi pabrik peleburan aluminium INALUM di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

        Direktur Operasional INALUM, Ivan Ermisyam, menegaskan bahwa inisiatif ini selaras dengan prinsip nature-based decarbonization dan visi perusahaan untuk beroperasi secara berkelanjutan.

        “Kami memanfaatkan Sungai Asahan sebagai ‘jantung’ produksi listrik. Karena itu, menjaga daerah tangkapan air Danau Toba melalui penghijauan dan reboisasi menjadi prioritas utama,” ujarnya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, dikutip Minggu (10/8/2025).

        Saat ini, INALUM mengandalkan energi bersih dari PLTA Proyek Asahan 2 yang terdiri atas tiga bendungan—Pengatur, Siguragura, dan Tangga—serta dua pembangkit: PLTA Siguragura (286 MW) dan PLTA Tangga (317 MW). Dengan total kapasitas 603 MW, energi listrik ini menjadi tulang punggung proses produksi aluminium mulai dari pabrik karbon (anoda), pabrik reduksi (proses elektrolisis alumina), hingga pabrik casting yang menghasilkan produk ingot, billet, dan alloy.

        Berkat optimalisasi proses dan efisiensi, INALUM optimistis dapat mencapai target produksi 277.011 ton aluminium pada 2025, naik dari realisasi 274.230 ton pada 2024.

        Baca Juga: INALUM Bakal Bangun Pabrik CTP di Kuala Tanjung, Akhiri Ketergantungan Impor dari China & India

        Pemberdayaan Masyarakat Lewat Ekonomi Sirkular

        Selain menjaga lingkungan, INALUM juga melibatkan masyarakat sekitar dalam program ekonomi sirkular, salah satunya melalui pemanfaatan enceng gondok dari bendungan PLTA Asahan menjadi pupuk dan kompos. Tanaman air yang kerap mengganggu aliran sungai ini diolah oleh masyarakat setempat menjadi produk bernilai ekonomi, sementara perusahaan menyediakan fasilitas dan pendampingan.

        “Ini bagian dari creating shared value, di mana keberadaan perusahaan tidak hanya menciptakan keuntungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga,” kata Ivan.

        Program ini menjadi salah satu indikator kinerja lingkungan yang dinilai dalam PROPER, memastikan kontribusi sosial dan lingkungan INALUM terdokumentasi secara transparan.

        “Buktinya, selama dua tahun berturut-turut kami meraih PROPER Emas. Tahun 2024, pabrik peleburan aluminium mendapatkan PROPER Emas, sedangkan PLTA meraih PROPER Hijau,” tambahnya.

        Dengan kombinasi reboisasi berkelanjutan, pemanfaatan energi terbarukan, dan pemberdayaan masyarakat, INALUM menegaskan perannya sebagai pelaku industri strategis yang berkomitmen menjaga Danau Toba sebagai aset ekologi sekaligus sumber energi nasional.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: