Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BULL Private Placement 10% Saham Incar Rp190 Miliar untuk Ekspansi Armada

        BULL Private Placement 10% Saham Incar Rp190 Miliar untuk Ekspansi Armada Kredit Foto: PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL)
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Buana Lintas Lautan Tbk. (BULL) akan menambah modal melalui skema private placement atau Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) hingga 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Aksi korporasi ini melibatkan penerbitan maksimal 1,41 miliar saham bernominal Rp100 per saham, dengan harga pelaksanaan diasumsikan Rp135 per saham.

        Mengacu prospektus yang dipublikasikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan berpotensi meraup dana segar sekitar Rp190,15 miliar atau setara US$11,6 juta berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia Rp16.388 per dolar AS. Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat bisnis, khususnya pengembangan armada kapal tanker dan penambahan modal kerja, baik di tingkat induk usaha maupun anak perusahaan.

        Baca Juga: Akuisisi 1,08 Miliar Saham Tuntas, MTA Resmi Jadi Pengendali Baru Aviana (IRSX)

        Manajemen BULL menyebut Fortune Street Limited, perusahaan berbasis di Hong Kong, sebagai calon investor dalam aksi ini. “Kami fokus meningkatkan kapasitas armada dan mendukung kebutuhan modal kerja untuk memperkuat posisi di pasar pelayaran tanker,” tulis manajemen dalam prospektus,  Senin (11/8/2025).

        Baca Juga: Hashim Adik Prabowo Serok 30,09 Juta Saham Surge (WIFI), Habiskan Dana Segini

        Kinerja BULL menunjukkan tren positif dalam dua tahun terakhir. Sepanjang 2024, pendapatan perseroan mencapai US$140,21 juta dengan laba bersih US$13,79 juta. Pada semester I-2025, BULL membukukan pendapatan US$69,95 juta dan laba bersih US$8,1 juta. Segmen kapal tanker minyak mendominasi kontribusi pendapatan, mencapai lebih dari 94% dari total penjualan.

        Perseroan memproyeksikan prospek bisnis tetap solid seiring pulihnya perdagangan dan pengangkutan minyak mentah global ke level pra-pandemi. Sanksi terhadap minyak Rusia oleh Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris turut mendorong perubahan rute logistik internasional, memicu lonjakan permintaan kapal tanker, dan menjaga tarif sewa kapal tetap tinggi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: