Hadir di AIGIS 2025, Menperin Agus Gumiwang Kunjungi Greenhope dan Dukung Inovasi Teknologi Produk Bioplastik
Kredit Foto: Istimewa
Hadir di The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (20/8/2025), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang berkunjung ke booth Greenhope.
Greenhope menjadi salah satu partisipan dalam AIGIS 2025. Perusahaan bioplastik dan plastik cepat terurai di Indonesia ini memiliki sejumlah produk yang mendukung industri hijau di Indonesia.
Menteri Agus bertemu langsung dengan CEO Greenhope Tommy Tjiptadjaja dan dikenalkan secara rinci mengenai produk-produk Greenhope yang dipamerkan dalam ajang ini.
"Kita dukung," ujar Agus Gumiwang.
Ada beberapa produk Greenhope yang dipamerkan. Pertama, Ecoplas, yang biasanya diaplikasikan pada shopping bag, sedotan, bahkan lapisan penutup tempat pembuangan akhir (TPA) ramah lingkungan. Inovasi asli Indonesia yang sudah dipatenkan di Amerika Serikat, Singapura, dan Indonesia ini sejalan dengan Permen PU Nomor 3 Tahun 2013.
Ecoplas terbuat dari bahan dasar tepung singkong binaan petani lokal. Ecoplas lebih aman karena tidak mudah terbakar dibandingkan penutup plastik konvensional. Ecoplas juga membuat usia TPA lebih panjang dengan harga 50 persen lebih murah ketimbang penutup dari tanah.
Ecoplas Routine Landfill Cover memenuhi persyaratan teknis atau fungsional dengan mencegah masuknya air hujan dan mengendalikan bau, sehingga dapat menghambat penyebaran penyakit, mengurangi polusi gas metana, dan emosi karbondioksida yang menjadikan kualitas udara dan lingkungan lebih bersih.
Kedua, Naturloop yang merupakan kemasan plastik ramah lingkungan berbahan dasar nabati. Bahan nabati yang digunakan tersebut tidak diperuntukkan bagi makanan pokok sehingga tidak mengganggu pasokan bahan pangan masyarakat.
Ketiga, Oxium, yakni bahan aditif yang berfungsi untuk mengurai plastik lebih cepat, dari yang semula membutuhkan waktu ratusan tahun dipercepat menjadi dua sampai lima tahun dan tidak meninggalkan residu mikroplastik.
Dalam pembukaan AIGIS 2025, Agus Gumiwang menjelaskan 2nd AIGIS merupakan perwujudan industri hijau untuk mewujudkan industri yang berkontribusi pada pencapaian Net Zero Emission (NZE).
Ia menyebutkan industri manufaktur menghadapi tantangan geopolitik dan geoekonomi. Salah satunya, tuntutan menurunkan gas rumah kaca, menghadirkan energi baru terbarukan, dan meningkatkan daya saing ekonomi bersih.
Ia menegaskan, kementerian perindustrian berkampanye transformasi menuju industri hijau bukanlah sebagai cost (biaya) melainkan investasi.
"Pemerintah wajib hadir dalam transformasi ini," ucap Agus Gumiwang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: