Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BEI Setop Sementara Perdagangan 4 Saham yang Naik Tajam, Termasuk Emiten Tommy Soeharto

        BEI Setop Sementara Perdagangan 4 Saham yang Naik Tajam, Termasuk Emiten Tommy Soeharto Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mengetatkan pengawasan usai sejumlah saham mencatat lonjakan harga yang dinilai signifikan. Pada Kamis, 28 Agustus 2025, BEI resmi menghentikan sementara perdagangan saham PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) dan Waran Seri I-nya (HUMI-W).

        "Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI) dan Waran Seri I PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI-W) pada tanggal 28 Agustus 2025," jelas BEI.

        Sehari sebelumnya, Rabu (27/8), saham emiten Tommy Soeharto ini melesat 34,31% dan ditutup di level Rp184. Dalam sepekan, nilainya sudah melonjak 130%, bahkan tembus 206,67% dalam sebulan terakhir.

        Baca Juga: Investor Asing Jualan Saat IHSG Tangguh, Saham Big Banks Jadi Korbannya

        Selain HUMI, ada tiga saham lain yang juga masuk radar suspensi BEI. PT Remala Abadi Tbk. (DATA) misalnya, ditutup menguat 20,32% ke Rp4.560 pada perdagangan Rabu. Dalam tujuh hari perdagangan terakhir, saham ini naik 54,58% dan tercatat sudah menanjak 159,83% dalam sebulan.

        Saham PT Minahasa Membangun Hebat Tbk. (HBAT) juga tak luput dari pembekuan sementara. Harga sahamnya ditutup menguat 9,42% ke Rp151, dengan kenaikan mingguan 21,77% dan bulanan 106,85%.

        Selain itu, PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk. (FLMC) ikut disuspensi usai melonjak 9,46% ke Rp162 pada Rabu kemarin. Sahamnya sudah menanjak 44,64% dalam sepekan dan mencatat kenaikan luar biasa 224% dalam sebulan terakhir.

        Baca Juga: Rezim Trump Enggak Akan Investasi Saham Nvidia, Ini Alasannya!

        BEI menegaskan, penghentian sementara perdagangan di Pasar Reguler dan Tunai ini bertujuan memberi ruang bagi pelaku pasar untuk menelaah kondisi dengan lebih matang. "Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," tutur BEI.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: