Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        SKK Migas Targetkan FEED Proyek LNG Abadi Masela Rampung Akhir 2025

        SKK Migas Targetkan FEED Proyek LNG Abadi Masela Rampung Akhir 2025 Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Djoko Siswanto, menargetkan proses Front End Engineering Design (FEED) untuk proyek LNG Abadi yang dijalankan INPEX Corporation dapat rampung pada tahun ini.

        Sebagaimana diketahui, proses FEED meliputi peninjauan dan penetapan spesifikasi fasilitas yang akan memproduksi dan memproses hidrokarbon dari Lapangan Gas Abadi, termasuk Pabrik LNG Darat (OLNG).

        “Kita targetkan rampung pada tahun ini juga, kurang lebih dalam tiga bulan. Proses ini FEED dapat kita laksanakan sesuai waktu tersebut,” ujar Djoko Siswanto di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

        Baca Juga: SKK Migas Targetkan Blok Masela Produksi 2029

        Djoko menjelaskan, cadangan gas di proyek ini tergolong besar, mencapai 18,54 triliun kaki kubik (TCF). Proyek ini nantinya akan beroperasi penuh dengan kapasitas 9,5 juta ton per tahun (MTPA) LNG, gas pipa sebesar 150 juta meter kubik per hari (mmcfd), serta kondensat sekitar 35 ribu barel minyak per hari.

        Proyek LNG Abadi merupakan proyek strategis nasional yang telah ditetapkan sejak 2017.

        Namun demikian proyek ini dikatan Djoksis merupakan proyek yang "tertunda-tunda" bahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia beberapa kali memperingatkan INPEX untuk mempercepat proses ini.

        "Kita anggap milestone yang bagus pada pagi ini," tambah Djoksis.

        Baca Juga: INPEX Mulai FEED Proyek LNG Abadi Blok Masela

        Ia menambahkan, dalam pelaksanaan proses FEED, secara pararel pihaknya juga akan melakukan sejumlah tender secara bersamaan sambil menyelesaikan perizinan yang diperlukan. Pemerintah Indonesia memastikan seluruh perizinan dapat rampung pada tahun ini.

        “Alhamdulillah, tim terpadu yang menangani Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) berjanji akan selesai pada bulan September. Dengan asumsi semua perizinan selesai sesuai arahan Menteri, proses tender bisa berjalan paralel, FEED dapat diselesaikan akhir tahun ini, dan Final Investment Decision (FID) diharapkan bisa ditandatangani pada awal tahun depan,” tutup Djoko Siswanto.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: