Kredit Foto: Istimewa
Ketika memasuki dunia trading crypto, maka kamu akan mengenal istilah trading spot dan trading futures yang bisa meningkatkan potensi keuntungan berkali lipat. Namun trading futures memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan dengan trading spot.
Untuk melakukan trading futures maka langkah awal yang harus kamu lakukan adalah mencari dan memilih aplikasi trading crypto yang memiliki fitur futures. Karena tidak semua aplikasi trading crypto memiliki layanan seperti itu.
Selanjutnya perhatikan juga seberapa banyak aset crypto yang dijual seperti Bitcoin perpetual, Ethereum, Solana dll. Sehingga kamu bisa mempunyai banyak pilihan saat melakukan trading futures crypto.
Banyaknya aplikasi trading futures saat ini tentunya membuat bingung investor pemula dalam memilih yang terbaik. Sebagai rekomendasi kamu bisa menggunakan futures Binance sebagai salah satu yang terbesar di dunia.
Namun, kamu juga harus mempertimbangkan biaya trading jika menggunakan platform luar negeri. Karena biasanya biaya trading dengan platform luar negeri lebih mahal dibandingkan dengan aplikasi trading dari dalam negeri.
Terdapat beberapa platform yang telah mendukung trading futures crypto di Indonesia yang menyediakan fitur leverage dan fitur charting yang lengkap serta cocok untuk trader profesional salah satunya Pintu Futures dan beberapa platform crypto lain.
Jika kamu investor pemula yang baru mencoba untuk melakukan trading futures, sebelum kamu mempelajari bagaimana analisa teknikal, maka kamu bisa memahami pengetahuan dasar terkait dengan trading futures.
Trading Futures Crypto
Trading futures crypto adalah proses membeli dan menjual kontrak derivatif yang mencerminkan nilai aset crypto di masa mendatang. Dalam hal ini, trader tidak memiliki aset crypto itu sendiri, tetapi terlibat dalam perdagangan kontrak yang berjanji untuk menukar nilai pada harga dan tanggal tertentu.
Kontrak futures ini dapat dimanfaatkan untuk dua tujuan utama dalam dunia crypto. Misalnya, jika trader memperkirakan bahwa harga Bitcoin akan meningkat, mereka bisa membuka posisi “long. ” Sebaliknya, jika mereka percaya bahwa harga akan turun, mereka dapat memilih untuk membuka posisi “short. ”
Harga kontrak futures biasanya merujuk pada harga spot dari aset yang diwakili. Namun, dalam situasi pasar yang ekstrem, seperti saat permintaan jual atau beli meningkat pesat, harga futures bisa sangat berbeda dari harga pasar yang sebenarnya.
Sebagai ilustrasi sederhana, bayangkan membeli tiket konser seharga Rp1.000.000 dengan niat menjualnya kembali ketika tiket tersebut menjadi langka. Dalam situasi ini, kontrak futures dapat dianalogikan sebagai tiket.
Kamu dapat memperdagangkan tiket itu tanpa harus menghadiri konsernya. Yang terpenting adalah menebak perubahan harga dan mendapatkan keuntungan dari pergerakan tersebut.
Cara Kerja Trading Futures Crypto
Berbeda dengan trading spot, trading futures lebih berfokus pada strategi posisi terhadap pergerakan harga, bukan pada kepemilikan aset. Berikut adalah beberapa komponen penting yang harus dipahami:
Tanggal Kadaluarsa: Beberapa kontrak memiliki tenggat waktu yang menentukan kapan transaksi harus diselesaikan.
Ukuran Kontrak: Menentukan jumlah aset crypto yang diperdagangkan dalam satu kontrak.
Leverage: Fitur ini memungkinkan trader untuk membuka posisi lebih besar dari jumlah modal mereka. Misalnya, dengan leverage 10x dan modal US$100, trader dapat membuka posisi senilai US$1. 000. Sebagian besar bursa menawarkan leverage antara 2x hingga 100x. Namun, semakin besar leverage yang digunakan, semakin tinggi risiko likuidasi jika prediksi harganya salah.
Metode Penyelesaian: Umumnya ada dua cara, termasuk Cash Settlement, yaitu penyelesaian kontrak dengan uang tunai, dan Physical Delivery, yang berarti transfer langsung aset crypto saat kontrak selesai.
Jenis Kontrak Crypto Futures
Perpetual Futures: Kontrak yang tidak memiliki tanggal kadaluarsa. Kontrak ini bisa dipertahankan selamanya, tetapi dikenakan biaya pendanaan secara berkala untuk menjaga agar harga tetap dekat dengan harga spot.
Fixed-Date Futures: Memiliki tanggal jatuh tempo yang spesifik. Posisi harus ditutup sebelum atau pada tanggal tersebut.
Kontrak Opsi: Memberikan hak (bukan kewajiban) untuk membeli (call) atau menjual (put) aset pada harga tertentu sebelum tanggal kadaluarsa. Cocok untuk strategi tingkat lanjut seperti hedging atau spekulasi berdasarkan volatilitas.
Kontrak Leverage: Memungkinkan trader untuk meminjam dana untuk membuka posisi lebih besar. Baik risiko maupun potensi keuntungan akan meningkat.
Kontrak Inverse: Kontrak ini menggunakan aset crypto (seperti BTC atau ETH) sebagai denominasi, bukan mata uang fiat. Laba dan rugi dihitung dalam satuan crypto.
Keuntungan Crypto Futures
Strategi Fleksibel: Cocok untuk spekulasi yang agresif maupun hedging yang lebih konservatif.
Akses Leverage: Meski dengan modal yang terbatas, ada potensi keuntungan besar.
Likuiditas Tinggi: Bursa utama memiliki volume transaksi yang besar, sehingga memudahkan dalam mengeksekusi order.
Biaya Transaksi yang Relatif Rendah: Umumnya lebih ekonomis dibandingkan dengan pasar spot.
Diversifikasi Portofolio: Memberikan paparan terhadap aset crypto tanpa harus menyimpannya langsung.
Risiko Crypto Futures
Leverage dan Likuidasi: Jika posisi bergerak ke arah yang salah, kerugian yang besar bisa terjadi, bahkan sampai kehilangan seluruh modal.
Volatilitas Tinggi: Dalam waktu singkat, harga cryptocurrency dapat berfluktuasi secara signifikan.
Risiko Platform dan Mitra: Jika platform pertukaran mengalami masalah teknis, trader mungkin tidak dapat mengeksekusi posisi mereka dengan benar.
Ketidakpastian pada Regulasi: Banyak platform beroperasi tanpa pengawasan yang jelas, sehingga perlindungan hukum yang tersedia sangat sedikit.
Karakter Spekulatif yang Tinggi: Kontrak berjangka sangat spekulatif dan dapat menyebabkan kerugian besar jika tidak dipahami dengan baik.
Strategi dan Pengelolaan Risiko
Karena trading futures memiliki resiko kehilangan Bitcoin atau aset crypto yang lebih besar, maka kamu harus mengikuti strategi dan pengelolaan resiko, seperti:
Pahami Margin: Pastikan margin cukup sehingga posisi tidak ditutup secara otomatis.
Gunakan Stop Loss dan Take Profit: Atur batas kerugian dan sasaran keuntungan untuk menjaga emosi tetap terkendali.
Ukuran Posisi yang Seimbang: Jangan tempatkan seluruh modal pada satu posisi.
Analisis Teknikal dan Sentimen: Manfaatkan indikator seperti RSI, MACD, volume, atau analisis sentimen untuk meningkatkan ketepatan prediksi.
Siapa yang Sesuai untuk Trading Crypto Futures?
Trading futures crypto cocok untuk trader berpengalaman yang memahami strategi teknik dan siap menanggung risiko, serta untuk investor jangka pendek yang ingin mendayagunakan fluktuasi harga harian.
Sebaliknya, trading ini tidak disarankan bagi pemula yang belum mengerti dasar-dasar pengelolaan risiko dan analisis teknik.
Trading futures crypto memiliki potensi keuntungan yang besar, namun juga datang dengan risiko yang tinggi. Penggunaan leverage memungkinkan modal kecil untuk sebesar posisi, tetapi dapat meningkatkan kemungkinan kerugian secara besar.
Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.
Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: