Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengembangan Kewirausahaan Lewat Waralaba Pilar Utama Perkuat Ekonomi RI

        Pengembangan Kewirausahaan Lewat Waralaba Pilar Utama Perkuat Ekonomi RI Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan pengembangan kewirausahaan melalui waralaba merupakan salah satu pilar utama dalam memperkuat ekonomi nasional. 

        Sehingga dalam pembukaan The 24th International Franchise, License, and Business Concept Expo (IFRA) 2025 di Jakarta, Jumat (29/8/2025), dirinya mengajak  masyarakat, termasuk generasi muda, untuk berwirausaha melalui waralaba. 

        Baca Juga: Dua Strategi Utama Kementerian Ekraf Akselerasi Ekonomi Kreatif di Yapen Papua

        Menurutnya, waralaba merupakan model usaha yang mampu mempercepat pertumbuhan wirausaha baru di Indonesia karena sistem yang sudah teruji. 

        “Kami mendukung penyelenggaraan IFRA 2025 sebagai upaya mendorong penciptaan wirausaha melalui waralaba dan kemitraan. Kami mengajak calon wirausaha untuk datang dan menjajaki berbagai peluang usaha yang ditampilkan, sekaligus mendorong pelaku usaha yang sudah siap untuk naik kelas menjadi waralaba,” ujar Mendag dalam gelaran yang berlangsung pada  29-31 Augustus 2025 bertema “Building Successful Business with Ethical Franchising”, dikutip dari siaran pers Kemendag, Sabtu (30/8).

        Mendag Busan menyebut, rasio kewirausahaan Indonesia saat ini baru mencapai 3,1 persen dari  total angkatan kerja. Untuk menjadi negara maju, diperlukan rasio 10-12 persen. Mendag Busan  menyoroti waralaba yang dapat berperan sebagai perwujudan berwirausaha, membuka lapangan  kerja, sekaligus membuka pintu ekspor jasa dan produk Indonesia ke mancanegara. 

        “Waralaba kita yang sudah berkembang cukup baik ini perlu terus diperkuat. Kami berharap,  pameran ini dapat menambah wawasan, membuka peluang usaha, serta menumbuhkan semangat  kewirausahaan, khususnya di kalangan generasi muda,” kata Mendag Busan. 

        Mendag Busan juga menekankan pentingnya memperkuat merek lokal agar waralaba dalam negeri tidak kalah saing dengan waralaba asing. Untuk itu, ia mengajak pelaku usaha waralaba untuk menguasai pasar domestik dan berani menembus pasar global. Pemerintah siap mendukung melalui jejaring perdagangan luar negeri yang terdiri atas Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di berbagai negara. 

        “Melalui waralaba, pelaku usaha baru lebih mudah memulai bisnis karena sudah tersedia standar,  dukungan manajemen, dan jaringan. Kami mengajak generasi muda untuk berani berwirausaha dan  membangun merek waralaba Indonesia agar bisa bersaing di pasar global,” jelas Mendag Busan. 

        Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar, menekankan tiga hal mendasar yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan bisnis waralaba. Ketiganya, yaitu keunikan produk, standardisasi, dan manajemen. 

        Keunikan dibutuhkan agar sebuah produk memiliki identitas yang kuat, standarisasi penting untuk menjaga kualitas di setiap cabang, sementara manajemen yang baik mencakup perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengawasan. 

        “Tanpa tiga hal tersebut, sulit bagi sebuah usaha untuk berkembang menjadi waralaba yang berdaya saing,” ujar Anang.

        Salah satu waralaba binaan Kemendag yang ikut serta dalam IFRA 2025 adalah Digikids. Perwakilan  Digikids, Rizky Aulia Suhada, mengapresiasi Kemendag yang telah memberikan Sertifikat Tanda  Pendaftaran Waralaba (STPW). 

        Ia menilai, sertifikat tersebut menjadi nilai tambah penting bagi perusahaannya dalam membangun kepercayaan calon mitra bisnis. Rizky berharap, Kemendag terus memperbanyak pembinaan terhadap merek-merek lokal serta menghadirkan lebih banyak program yang bermanfaat bagi pelaku bisnis waralaba. 

        Sementara itu, pemilik Hydromart, yaitu Agus Ali, yang merek waralabanya juga dibina Kemendag  dan ikut serta dalam IFRA 2025, mengapresiasi Kemendag yang telah memberikan STPW. 

        Menurutnya, sertifikat ini menjadi bukti kredibilitas perusahaan. “Setelah memperoleh STPW,  kepercayaan masyarakat dan calon mitra untuk bergabung dengan Hydromat semakin besar. Ini  sangat membantu perkembangan bisnis kami,” ungkap Agus. 

        Pada 2024, sektor waralaba terbukti berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional dengan  menyerap hampir 98 ribu tenaga kerja, mencatatkan omzet Rp143,25 triliun, dan mengelola lebih  dari 48 ribu gerai di seluruh Indonesia. 

        Capaian ini menunjukkan potensi besar industri waralaba dalam mendorong kewirausahaan, memperkuat pasar domestik, sekaligus memperluas akses ekspor produk Indonesia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: