Golkar Nonaktifkan Adies Kadir dari Anggota DPR, Ini Rincian Hartanya

Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Adies Kadir, resmi dinonaktifkan dari jabatannya setelah menuai sorotan publik terkait pernyataannya soal kenaikan tunjangan anggota dewan.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan ke KPK per 15 April 2025, total kekayaan Adies ternyata mencapai Rp14,39 miliar.

Mengutip dari laporan tersebut, Adies memiliki harta berupa tanah dan bangunan senilai Rp6,49 miliar yang tersebar di Surabaya dan Bekasi. Rinciannya meliputi properti senilai Rp2,97 miliar di Surabaya, tanah senilai Rp1,82 miliar di Bekasi, serta beberapa aset lain di Surabaya dengan total nilai lebih dari Rp1,7 miliar.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia: Posisi Adies Kadir Akan Dibahas di Fraksi Golkar

Selain itu, Adies juga melaporkan kepemilikan empat kendaraan dengan total nilai Rp3,05 miliar. Aset tersebut terdiri dari Mitsubishi Pajero (2017) senilai Rp150 juta, BMW Sedan (2019) senilai Rp750 juta, Toyota Alphard (2021) senilai Rp600 juta, dan Land Rover Defender (2021) senilai Rp1,55 miliar. Harta bergerak lainnya mencapai Rp1,64 miliar, sementara kas dan setara kas mencapai Rp3,2 miliar.

Sebagai informasi, nama Adies mulai menjadi perbincangan publik setelah komentarnya mengenai kenaikan tunjangan anggota DPR viral. Ia menyebut adanya kenaikan tunjangan beras dari Rp10 juta menjadi Rp12 juta, serta tunjangan transportasi yang naik menjadi Rp7 juta dari sebelumnya Rp4 juta hingga Rp5 juta.

Baca Juga: Ahmad Sahroni Dinonaktifkan, Rumah Dijarah dan Harta Kekayaan Capai Rp328 M!

“Jadi yang naik cuma tunjangan itu saja yang saya sampaikan tadi, tunjangan beras karena kita tahu beras telur juga naik, mungkin Menteri Keuangan juga kasihan dengan kawan-kawan DPR. Jadi dinaikkan, dan ini juga kami ucapkan terima kasih dengan kenaikan itu,” kata Adies dalam pernyataannya beberapa waktu lalu.

Meski sempat mengklarifikasi pernyataanya, dan menyampaikan jika tak ada kenaikan tunjangan anggota DPR, Adies hingga kontroversi pernyataan tersebut memicu kritik tajam dari publik.