Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wall Street Melemah, Pasar Saham Diguncang Putusan Tarif Trump

        Wall Street Melemah, Pasar Saham Diguncang Putusan Tarif Trump Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street) dibuka melemah tajam pada Selasa (2/9). Hal ini terjadi seiring kekhawatiran pasar atas putusan pengadilan banding yang menyatakan sebagian besar tarif ilegal.

        Dilansir dari Reuters, Rabu (3/9), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Saham Amerika Serikat (Wall Street). Data September secara historis menjadi bulan terburuk bagi saham dari AS:

        • S&P 500: Melemah 0,70% ke 6.414,95
        • Nasdaq Composite: Turun 0,81% ke 21.278,86
        • Dow Jones Industrial Average: Merosot 0,56% ke 45.288,86.

        Pengadilan banding federal yang terbelah memutuskan sebagian besar kebijakan tarif  melanggar hukum, namun tetap mengizinkan pungutan tersebut berlaku hingga 14 Oktober.

        Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pemerintahannya akan meminta peninjauan cepat terhadap putusan itu dari Mahkamah Agung.

        Kabar ini mengguncang kepercayaan investor setelah libur panjang akhir pekan, di tengah kecenderungan historis bulan ini yang biasanya menjadi periode terlemah bagi saham dari AS. Meski demikian, indeks utama berhasil memangkas sebagian kerugian di akhir sesi.

        “Pertanyaannya sekarang, apakah pemerintah sudah mengasingkan mitra dagang sekaligus kehilangan penerimaan dari tarif? Inilah yang menghantui pasar,” ujar Wakil Presiden Senior dan Penasihat Wealthspire Advisors, Oliver Pursche.

        Namun Oliver Pursche juga menilai terlalu dini menyebut kondisi saat ini sebagai awal dari koreksi besar dalam pasar saham dari AS.

        “Agustus-September memang cenderung lebih volatil, sebelum kuartal keempat yang biasanya solid,” ujar Oliver Pursche

        Investor juga menanti laporan ketenagakerjaan non-pertanian (nonfarm payrolls) untuk bulan lalu, guna melihat apakah pelemahan pertumbuhan lapangan kerja berlanjut ke bulan keempat berturut-turut.

        Baca Juga: IHSG Berakhir Menguat 0,85% ke 7.801, Saham Tambang ANTM Jadi Buruan Investor

        Sementara itu, pasar memperkirakan suku bunga akan dipangkas sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan dua hari di 17 September.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: