Kredit Foto: Unsplash/Towfiqu barbhuiya
Pusat Penelitian Ekonomi (CORE) Indonesia mencatat tabungan masyarakat terus menurun, sementara utang konsumtif kian meningkat. Kondisi ini menunjukkan masyarakat, khususnya kelompok menengah ke bawah, semakin bergantung pada pinjaman digital untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal menyatakan tabungan mayoritas masyarakat berada pada level rendah.
“Tabungan masyarakat di perbankan yang 99 persen bernilai di bawah Rp100 juta rata-rata saldonya hanya Rp1,7 juta. Sebaliknya, tabungan di atas Rp2 miliar justru meningkat,” ujar Faisal dalam diskusi publik bertema Indonesia di Persimpangan: Ketimpangan, Reformasi Fiskal, dan Masa Depan Ekonomi, Rabu (3/9/2025).
Baca Juga: OJK Peringatkan Risiko Gerakan ‘Tidak Mau Bayar’ Pinjol dan Paylater, Bisa Susah Cari Kerja!
Menurutnya, kesenjangan tersebut memperlebar jurang ketidaksetaraan ekonomi. Sementara itu, kebutuhan konsumtif mendorong rumah tangga mencari alternatif pembiayaan melalui layanan pinjaman daring. “Terlihat dari peningkatan pinjaman peer-to-peer, khususnya untuk kebutuhan konsumsi,” katanya.
CORE menilai fenomena ini sebagai akumulasi lemahnya daya tahan ekonomi rumah tangga. Kondisi tersebut juga disebut memperbesar potensi keresahan sosial. “Ketidakpuasan masyarakat tercermin dalam aksi demonstrasi beberapa waktu lalu, yang merupakan buntut dari kekecewaan terhadap ketidakadilan ekonomi,” kata Faisal.
Baca Juga: Tingginya Biaya Pendidikan Buat Masyarakat Tarik Dana Hingga Rp28,68 Triliun dari Pinjol di Mei 2025
Ia menekankan pemerintah perlu lebih peka terhadap situasi tersebut. Menurutnya, langkah strategis yang diperlukan bukan sekadar memperluas bantuan sosial, melainkan pemberdayaan ekonomi yang lebih menyentuh akar masalah.
“Nah, termasuk juga program pengentasan kemiskinan, fokus pada pemberdayaan ekonomi yang terintegrasi dan terstruktur. Bukan hanya dengan memberikan bantuan-bantuan sosial yang tidak menyentuh pada akar permasalahan yang dihadapi masyarakat,” ujarnya.
CORE menegaskan bahwa tanpa kebijakan yang menyasar ketahanan ekonomi rumah tangga, ketimpangan akan semakin melebar. Sementara, masyarakat berisiko semakin terjebak pada siklus utang konsumtif, terutama melalui pinjaman digital.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri