- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
BULL Mau Private Placement 10% Saham, Perusahaan Hong Kong Jadi Pemodal
Kredit Foto: PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL)
PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebanyak-banyaknya 1.408.585.144 lembar saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per lembar atau 10% dari jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 September 2025 untuk meminta persetujuan terkait rencana ini.
Manajemen BULL menjelaskan, kinerja bisnis Perseroan tengah berada dalam tren positif. Selama tahun 2024 dan semester 1 tahun 2025 Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan usaha masing-masing sebesar USD140,21 juta dan USD69,95 juta kemudian laba bersih masing-masing sebesar USD13,79 juta dan USD8,1 juta.
"Mengingat pertumbuhan dan kinerja Perseroan yang positif dari tahun ke tahun, Perseroan menimbang bahwa memperkuat struktur permodalan dan menjaga likuiditas keuangan dalam kegiatan berusahanya adalah salah satu hal yang penting untuk dilakukan untuk pengembangan usaha dan memperbaiki rasio keuangan Perseroan," kata manajemen dalam prospektus, dikutip Rabu (3/9).
Baca Juga: Emiten Aguan-Salim (PANI) Mau Gelar Private Placement 20,90 Juta Saham
Dana hasil penerbitan saham baru ini akan sepenuhnya dialokasikan untuk tambahan modal kerja di entitas anak, seperti PT Citrine Maritime, PT Sapphire Maritime, PT Nusa Bhakti Jayaraya, PT Pearl Maritime, dan PT Naga Sinar Maritim yang dimiliki 100% oleh BULL.
Fortune Street Limited, perusahaan investasi asal Hong Kong, menjadi calon pemodal yang akan menyerap seluruh saham baru dalam private placement ini. Meski ada penerbitan saham baru, manajemen memastikan tidak akan terjadi perubahan pengendali dalam struktur kepemilikan BULL.
Baca Juga: Tunggu Restu, Emiten Hary Tanoe (MSIN) Mau Gelar Private Placement 6,06 Miliar Saham
Perseroan menegaskan bahwa aksi korporasi ini akan membawa sejumlah manfaat, seperti memperkuat struktur modal dan likuiditas keuangan, menambah dana segar untuk ekspansi dan pengembangan bisnis, hingga mendiversifikasi sumber pendanaan melalui ekuitas. Namun, manajemen mengingatkan bahwa aksi ini juga akan berdampak pada dilusi kepemilikan saham.
"Pelaksanaan penambahan modal dengan menerbitkan saham baru akan mengakibatkan jumlah saham yang dikeluarkan Perseroan bertambah dan persentase kepemilikan saham masing-masing pemegang saham Perseroan akan mengalami penurunan atau dilusi maksimum sebesar 9,09%," tutup manajemen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait: