BTPN Syariah Dorong Ultra Mikro, Laba Semester I Capai Rp644 Miliar
Kredit Foto: BTPN Syariah
PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) membukukan laba bersih sebesar Rp644 miliar pada semester I 2025, tumbuh 16,6% dibanding periode sama tahun lalu. Pertumbuhan ini ditopang penyaluran pembiayaan yang mencapai Rp10,14 triliun di tengah tantangan daya beli masyarakat yang belum pulih sepenuhnya.
Direktur BTPN Syariah Arief Ismail mengatakan, kinerja positif bank tidak lepas dari penguatan pendampingan terhadap jutaan perempuan inklusi di segmen ultra mikro.
“Kami percaya, kehadiran nasabah dalam pertemuan rutin sentra menjadi optimisme untuk menghadapi situasi yang tidak menentu. Di sini nasabah bisa meningkatkan kualitas usahanya sekaligus dapat saling membantu satu sama lain,” ujar Arief dalam public expose, Rabu (10/9/2025).
Baca Juga: BTPN Syariah Raup Laba Rp644 Miliar di Semester I 2025, Petinggi Ungkap Penopangnya
Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12% secara tahunan pada kuartal II 2025. Namun, konsumsi rumah tangga masih di bawah 5%, menandakan daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih. Kondisi ini membuat BTPN Syariah terus menjaga kualitas pembiayaan dengan memperkuat pendampingan lapangan.
Pendampingan tersebut dilakukan melalui Pertemuan Rutin Sentra (PRS) setiap dua minggu sekali. Dalam forum ini, nasabah diarahkan untuk membangun empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas (BDKS). Penguatan perilaku tersebut, yang dijalankan dengan dukungan Community Officer, menjadi faktor utama dalam menjaga kualitas pembiayaan.
Baca Juga: SMBC Indonesia (BTPN) Terbitkan Obligasi Rp800 Miliar, Kupon hingga 6,20%
Selain pendampingan, BTPN Syariah memberikan apresiasi kepada nasabah dengan sejumlah program insentif. Individu yang disiplin membayar angsuran mendapat penghargaan, sementara sentra dengan kinerja terbaik berkesempatan memperoleh reward khusus hingga Program Umrah Satu Pesawat. Tahun ini, jumlah sentra yang diberangkatkan naik menjadi 18 sentra dari 10 sentra pada 2024.
Dari sisi fundamental, BTPN Syariah mencatat rasio keuangan yang tetap kuat. Return on Asset (RoA) mencapai 7,6%, sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) berada di level 54,5%, jauh di atas rata-rata industri perbankan. Manajemen menilai kombinasi antara disiplin keuangan, pendampingan lapangan, dan partisipasi aktif nasabah menjadi kunci pertumbuhan berkelanjutan di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri