Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kadin Harapkan Perusahaan Indonesia Kejar AI di Tengah Optimisme Ekonomi Dunia

        Kadin Harapkan Perusahaan Indonesia Kejar AI di Tengah Optimisme Ekonomi Dunia Kredit Foto: Ist
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Situasi geoekonomi dunia dinilai lebih optimistis dari perkiraan awal. Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Luar Negeri Kadin Indonesia, James T. Riady, menyebut proyeksi pertumbuhan ekonomi global telah direvisi naik dua kali, terakhir dari 2,8 persen menjadi 3 persen, didorong sektor jasa dan digital services.

        “Ekonomi yang diperkirakan bermasalah ternyata stabil. Bahkan sudah dua kali prediksi global GDP growth dinaikkan. Itu sesuatu hal yang sangat baik, didorong sektor jasa dan digital services,” ujar James dikutip dari keterangan resmi, Minggu (14/9/2025).

        James menambahkan, perkembangan kecerdasan buatan (AI) tidak bisa diabaikan. Menurutnya, sejumlah perusahaan dunia bahkan mulai menganggap AI illiteracy sebagai hal yang tidak dapat ditoleransi. “Kalau kita tidak berlari ke sana, kita akan ketinggalan,” jelas James.

        Lebih jauh, James menyoroti pentingnya sektor jasa bagi perekonomian Indonesia. Ia menyebut kontribusi sektor tersebut tumbuh jauh di atas rata-rata nasional. “Kalau ekonomi kita tumbuh 5%, sektor jasa bisa tumbuh 12–13%. Padahal kebutuhan modalnya jauh lebih kecil. Ini peluang besar yang harus kita tangkap,” tandas James.

        Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Perjanjian Luar Negeri Kadin Indonesia, Pahala Mansury, menekankan peluang Indonesia dalam pergeseran rantai pasok global melalui strategi China Plus.

        “Banyak negara melihat peluang untuk mengalihkan industri dari China atau Vietnam ke Indonesia. Apalagi tarif di China masih 75% dan India 50%, sehingga Indonesia punya posisi sangat kompetitif. Namun kuncinya adalah produktivitas,” kata Pahala.

        Selaras dengan hal itu, Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli, menegaskan bahwa peningkatan produktivitas menjadi kunci menuju visi Indonesia Emas 2045. Ia menyebut pemerintah mulai tahun depan akan melakukan intervensi langsung pada dunia usaha dengan menargetkan 1.000 perusahaan untuk didampingi ahli produktivitas.

        “Kami sudah melatih 700 orang dan menargetkan minimal 10 ribu hingga akhir tahun. Tahun depan, intervensi akan menyasar 1.000 perusahaan. Nantinya akan dibentuk productivity center yang melibatkan perguruan tinggi dan kawasan industri,” ujar Yassierli.

        Menurutnya, korelasi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi bersifat langsung. Karena itu, pemerintah menyiapkan pembentukan productivity center di berbagai kawasan industri untuk memperkuat daya saing nasional.

        “Fokus kita harus jelas, yaitu menjadikan produktivitas sebagai gerakan nasional,” tegas Yassierli.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ida Umy Rasyidah
        Editor: Istihanah

        Bagikan Artikel: