Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Begini Kata Ahli Geologi Soal Cadangan Nikel di Pulau GAG

        Begini Kata Ahli Geologi Soal Cadangan Nikel di Pulau GAG Kredit Foto: WE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) menilai cadangan nikel di wilayah GAG, Papua Barat Daya, memiliki potensi signifikan dalam mendukung program hilirisasi industri nikel nasional.

        Ketua Umum IAGI, Budi Santoso, mengatakan proyek penambangan yang beroperasi mestinya memenuhi kelayakan teknis, keekonomian, lingkungan, dan sosial.

        “Cadangan PT GAG bersama yang lainnya akan memberikan kontribusi bagi inventarisasi cadangan nikel nasional sebagai modal penyediaan bahan baku penting dalam rantai nilai hilirisasi,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (22/9/2025).

        Baca Juga: Pengamat UGM Nilai Tambang Gag di Raja Ampat Tidak Layak Diteruskan

        Ia menekankan, pemanfaatan cadangan nikel di wilayah sensitif seperti GAG menghadapi tantangan berlapis. Meski demikian, kata dia, hal tersebut semestinya sudah terjawab melalui dokumen studi kelayakan (FS), Amdal, izin lingkungan, dan dokumen pendukung lainnya.

        “Mendapatkan dan mengelola social license to operate juga jadi krusial. Penerapan secara ketat dan konsisten dari good mining practices selama beroperasi hingga pasca-operasi akan menjadi kunci keberlanjutan operasi,” jelasnya.

        Budi menambahkan, untuk memaksimalkan nilai tambah hilirisasi sekaligus menjaga konservasi cadangan nikel jangka panjang, IAGI merekomendasikan pemerintah, BUMN, dan pelaku industri melakukan inventarisasi sumber daya dan cadangan yang sesuai standar. Inventarisasi itu perlu dilakukan oleh Competent Person Indonesia (CPI) dengan mengacu pada Kode KCMI yang diakui secara internasional.

        “Pendetilan karakteristik bijih termasuk by product-nya, baik dari sifat fisik, kadar, dan kandungan unsur kimia, akan memungkinkan optimalisasi pemanfaatan sumber daya dan cadangan. Dengan begitu, akan ada fleksibilitas dan ketahanan pasokan sesuai kebutuhan pasar dan ketersediaan atau pemilihan teknologi pemrosesan yang digunakan,” kata Budi.

        Baca Juga: Menteri LH Tegaskan Batasan Operasi PT GAG Nikel di Raja Ampat untuk Cegah Pencemaran

        Menurutnya, langkah tersebut akan memperkuat rantai pasok industri pengolahan dan pemurnian di dalam negeri, sekaligus mendukung target hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: