- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
RUPTL PLN Butuh 42 GW EBT, Dirjen EBTKE Dorong Bank Mandiri Jadi Motor Investasi
Kredit Foto: Istimewa
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mendesak Bank Mandiri segera menyalurkan investasi ke proyek energi baru terbarukan (EBT). Dorongan ini menyusul injeksi likuiditas Rp55 triliun yang diterima Mandiri dari Kementerian Keuangan.
"Ini mohon bantuan investasi. Investasi tadi ada pekerjaan rumah dari Bank Mandiri dari Menkeu ya untuk menyalurkan. Kan dapat 27,5% dari Rp200 triliun, ini menyalurkannya harus segera nih ke EBT," kata Eniya dalam Green Energy Summit 2025, Selasa (23/9/2025).
Baca Juga: Wow! Listrik Diesel 15 Kali Lebih Mahal dari PLTU, ESDM : Saatnya ke EBT
Ia menyebut kebutuhan investasi EBT sektor ketenagalistrikan mencapai Rp1.682 triliun dari total Rp4.000 triliun yang tercantum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025–2034. Proyek tersebut termasuk target pembangunan pembangkit EBT berkapasitas 42 GW dan sistem penyimpanan energi sebesar 10,2 GW.
"Saya dengar mandiri juga investasi di hidro lumayan besar ya, ini mudah-mudahan jauh lebih besar lagi ke depan untuk bisa dimasukkan," ujarnya.
Eniya menambahkan, investasi hijau akan menciptakan lapangan kerja baru. Ia mencontohkan PLTP Blawan Ijen milik MedcoEnergi yang hanya membutuhkan 35 tenaga kerja, namun menerima 12.000 pendaftar.
Baca Juga: Transisi Energi Berkelanjutan, Pertamina NRE Kembangkan EBT dan Layanan Optimasi Aset
"Nah ini perhitungan kita untuk mencapai target-target ini memang harus didorong oleh semua pihak. Jadi investasi juga harus kencar, jadi mudah-mudahan bank mandiri tidak hanya menunggu terus ya. Nanti harus agresif nih," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo