Kredit Foto: Reuters/Lisi Niesner
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian menegaskan negaranya tidak pernah dan tidak akan berupaya membangun senjata nuklir. Hal ini ditegaskannya hanya beberapa hari sebelum sanksi internasional berpotensi diberlakukan kembali terhadap Tehran.
Pezeshkian menyoroti tuduhan bahwa negaranya tengah mengembangkan senjata nuklir, yang mana melanggar perjanjiannya dengan Inggris, Prancis, dan Jerman. Ia membantah hal tersebut dan menuding bahwa hal itu justru merupakan upaya menekan Iran.
Baca Juga: AS Sebut Empat Organisasi Pro-Iran Ini Teroris
“Saya nyatakan sekali lagi di hadapan majelis ini bahwa Iran tidak pernah mencari dan tidak akan pernah mencari bom nuklir. Kami tidak menginginkan senjata nuklir,” kata Pezeshkian, dilansir Kamis (25/9).
Inggris, Prancis, dan Jerman memulai proses satu bulan untuk memberlakukan kembali sanksi yang berakhir pada 27 September.
Ketiga negara menawarkan menunda pemulihan sanksi hingga enam bulan jika ada jawaban soal kekhawatiran soal stok uranium yang diperkaya dan bersedia melakukan pembicaraan dengan Amerika Serikat.
Namun, Pezeshkian mengecam langkah itu sebagai tindakan ilegal dan menuding keputusan tersebut dibuat atas tekanan dari Washington.
“Dengan melakukan itu, mereka menyingkirkan itikad baik, menghindari kewajiban hukum, dan berusaha menggambarkan langkah sah Iran sebagai pelanggaran besar,” ujarnya.
Baca Juga: Bermanfaat Bagi Pelaku Usaha, RI-Uni Eropa Berkomitmen Laksanakan IEU-CEPA
Amerika Serikat dan Israel selama ini menuding program nuklir menjadi kedok untuk mengembangkan kemampuan senjata nuklir dari Iran. Tehran menegaskan program tersebut hanya untuk tujuan damai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: