Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duit Triliunan dari Pemerintah Pusat Masih Belum Pasti, Jakarta Andalkan Apa?

        Duit Triliunan dari Pemerintah Pusat Masih Belum Pasti, Jakarta Andalkan Apa? Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin memimpin rapat kerja bersama komisi-komisi dan eksekutif membahas Raperda tentang APBD DKI Jakarta Tahun Anggaran 2026, Senin (29/9).

        Dalam rapat itu, Khoirudin menekankan pentingnya mendorong kemandirian fiskal daerah di tengah ketidakpastian Dana Bagi Hasil (DBH) dari pemerintah pusat.

        Khoirudin mengungkapkan, DBH DKI Jakarta berpotensi berkurang Rp15 triliun sehingga hanya tersisa Rp11 triliun berdasarkan informasi dari pemerintah pusat, namun belum diputuskan Presiden Prabowo Subianto.

        Kondisi ini membuat postur APBD 2026 bisa merosot tajam, dari Rp95,3 triliun sebagaimana tertuang dalam MoU KUA-PPAS.

        “Ini belum pernah terjadi sebelumnya. Kita sudah menandatangani MoU KUA-PPAS dan menyusun RKA, tetapi dengan perubahan DBH ini tentu angka menjadi sangat berbeda,” ujar Khoirudin di Gedung DPRD DKI Jakarta.

        Untuk mengantisipasi risiko tersebut, ia menilai perlu langkah kemandirian fiskal, antara lain melalui pemanfaatan dana abadi, Belanja Tidak Terduga (BTT), Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA), hingga penerbitan obligasi daerah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: