Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Pemerintah Indonesia menargetkan nilai perdagangan dengan Uni Eropa mencapai USD 60 miliar pada 2030, atau hampir dua kali lipat dari capaian USD 31 miliar pada 2020. Proyeksi ini didukung selesainya negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) Indonesia–Uni Eropa yang tinggal menunggu proses ratifikasi.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan, peningkatan signifikan juga diharapkan pada arus investasi. Jika sebelumnya pertumbuhan investasi Eropa ke Indonesia rata-rata sekitar 15% per tahun, dengan adanya CEPA angka tersebut ditargetkan naik menjadi 18% hingga 20% per tahun.
"Ratifikasinya yang kelihatannya kita ingin push-push supaya bisa lebih cepat dan EU CEPA ini bisa langsung berlangsung efektif di negara kita dan European Union," ujar Rosan saat ditemui di Gedung Kementerian Investasi dan Hilirisasi, Selasa (30/9/2025).
Baca Juga: Dorong Investasi Masuk dari Uni Eropa, Rosan Tandai Babak Baru UE-CEPA
Menurut data yang dipaparkan Rosan, sepanjang 2020 hingga paruh pertama 2025, investasi dari negara anggota Uni Eropa di Indonesia mencapai sekitar USD 14,5 miliar, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan 15,3%. Sektor energi terbarukan dan kesehatan menjadi fokus utama minat investor Eropa, seiring dorongan transisi energi dan peningkatan kualitas layanan kesehatan nasional.
Baca Juga: Rosan Roeslani Kawal Proyek Kampung Haji Indonesia di Makkah
"Dan kalau kita lihat potensi kerjasama dengan negara-negara Eropa ini, kalau saya lihat dari tahun 2020 sampai 2025 first half, ini investasi memang tetap tumbuh, tumbuh dengan average kurang lebih 15,3%. Tetapi memang total investasinya selama 2020 sampai 2025 itu mencapai kurang lebih 14,5 miliar dolar," jelas Rosan
Delegasi Uni Eropa menilai kerja sama ini memiliki potensi besar mengingat kontribusi penanaman modal asing Indonesia masih relatif rendah, hanya sekitar 1,6% dari PDB pada 2023. Selama lima tahun terakhir, investasi Eropa di Indonesia mencapai USD 13,7 miliar dan membuka lebih dari 220.000 lapangan kerja.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: