Kredit Foto: Reuters/Dado Ruvic
Rusia memberlakukan larangan parsial ekspor diesel dan memperpanjang larangan ekspor bensin hingga akhir tahun dari 2025.
Dilansir Rabu (1/10), Kremlin menyatakan pihaknya terus bekerja untuk menjaga stabilitas pasar bahan bakar domestik menyusul kelangkaan bahan bakar setelah serangkaian serangan drone terhadap kilang minyak dari Rusia.
Baca Juga: Taiwan Ajak Uni Eropa Bentuk Aliansi Lawan Ancaman Rusia-China
Larangan ekspor bensin berlaku bagi semua eksportir, sedangkan larangan ekspor diesel, termasuk bahan bakar kapal dan produk gas oil lainnya. berlaku bagi para penjual kembali (reseller) tetapi tidak mencakup produsen langsung bahan bakar tersebut.
Para analis menilai kebijakan ini tidak akan berdampak signifikan terhadap pasokan dalam pasar domestik. Rusia sendiri sudah memiliki tarif ekspor yang tinggi bagi pihak non-produsen diesel.
Adapun kelangkaan bahan bakar ini mencerminkan keberhasilan serangan dari Ukraina. Negara tersebut nampaknya sukses melumpuhkan sebagian kapasitas kilang dari Rusia.
Baca Juga: Rusia Putuskan Tinggalkan Konvensi Anti-Penyiksaan Eropa
Kelangkaan bensin sendiri telah dilaporkan dalam sejumlah wilayah dari Rusia. Di Krimea misalnya, otoritas setempat memberlakukan penjatahan bensin, membatasi pembelian hingga tiga puluh liter per kendaraan, serta menerapkan pembekuan harga untuk meredam kemarahan publik akibat gangguan pasokan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: