Kredit Foto: Ist
Di tengah pertumbuhan industri keuangan syariah yang terus mencatat kinerja positif, PT Insight Investments Management (PT IIM) melalui produk Reksa Dana Haji Syariah (I-Hajj Syariah Fund) dan Reksa Dana Insight Money Syariah (I-Money Syariah) menorehkan capaian penting dengan meraih Best Sharia Mutual Fund Awards 2025 dari Investortrust.id dan PT Infovesta Utama yang diselenggarakan pada Selasa (30/09) di Ballroom The Sultan Hotel, Jakarta Selatan.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham Syariah) menembus Rp2.883,67 triliun pada akhir 2024, tumbuh 11,67% secara tahunan, sementara aset pasar modal syariah sendiri naik dari Rp1.533,58 triliun pada 2023 menjadi Rp. 1.733,50 pada 2024. Momentum inilah yang menjadi latar penguatan kinerja reksa dana syariah nasional.
“Pertumbuhan pasar modal syariah yang solid memberi ruang inovasi dan menegaskan besarnya minat investor terhadap instrumen berbasis prinsip syariah,” ungkap Direktur PT IIM Camar Remoa dalam pernyataan tertulisnya Selasa (30/09).
“Penghargaan ini menjadi bukti bahwa strategi investasi kami sejalan dengan tren positif tersebut sekaligus mendorong ekosistem reksa dana syariah yang lebih berkelanjutan,” lanjutnya.
Dalam ajang penghargaan yang digelar di Ballroom The Sultan Hotel Jakarta, PT IIM mendapatkan apresiasi produk unggulan I-Hajj Syariah Fund untuk kategori Pendapatan Tetap periode 1, 3, dan 5 tahun, serta Insight Money Syariah kategori Pasar Uang untuk periode 1 tahun.
Best Sharia Awards 2025 ini diadakan untuk mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip syariah dalam operasional dan produk mereka, meningkatkan kesadaran dan mengedukasi masyarakat mengenai produk keuangan syariah yang terpercaya dan berkualitas, mendorong inovasi dalam industri keuangan syariah melalui pengakuan atas produk dan layanan yang unggul, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat keuangan syariah global.
Kinerja Positif dengan Nilai Kebermanfaatan
I-Hajj Syariah Fund membukukan return kumulatif 439,38% sejak diluncurkan pada 2005, jauh melampaui Infovesta Sharia Fixed Income Fund Index yang berada di 156,03% pada periode yang sama.
Performa jangka panjang ini didukung pencapaian positif di berbagai horizon waktu: 6,61% year-to-date, 9,77% untuk periode 1 tahun, 24,76% untuk 3 tahun, dan 43,76% untuk 5 tahun (Cek Fig.1). Angka tersebut menunjukkan laju pertumbuhan yang konsisten meskipun pasar keuangan mengalami fluktuasi.
Selain memberikan potensi imbal hasil yang kompetitif, sebagian dana infaq yang disisihkan dari I-Hajj Syariah Fund secara rutin disalurkan untuk program pemberangkatan jemaah umrah. Sejak 2005, inisiatif ini telah memberangkatkan lebih dari seribu penerima manfaat.
Program ini memberikan kesempatan kepada masyarakat dengan keterbatasan ekonomi untuk menunaikan ibadah umrah sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi sosial mereka. Pengelolaan dana sosial dilakukan secara transparan dan diawasi sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Pencapaian kinerja yang melampaui indeks acuan ini menempatkan I-Hajj Syariah Fund sebagai salah satu contoh produk reksa dana syariah dengan pertumbuhan jangka panjang yang terukur, memperlihatkan bagaimana investasi berbasis prinsip syariah dapat menghadirkan manfaat ekonomi sekaligus nilai sosial,” jelas Camar.
Selain Reksa Dana I-Hajj Syariah Fund, Reksa Dana Insight Money Syariah yang juga memenangkan penghargaan Best Sharia Awards 2025 mencatatkan kinerja yang melampaui benchmark.
Hingga Juli 2025, total imbal hasil Insight Money Syariah mencapai sekitar 69,72% sejak peluncurannya pada 2015, jauh melampaui kinerja benchmark yakni Infovesta Sharia Money Market Index yang berada di kisaran 45,37%. Untuk periode satu tahun, produk ini mencatat pertumbuhan sekitar 6,07% melampau benchmark yang tercatat 5,00%.
Reksa Dana Insight Money Syariah memiliki fitur CSR yang berfokus pada pilar pendidikan dan kebudayaan. Salah satu program yang tengah berjalan adalah penyediaan akses air bersih dan layak konsumsi bagi santri dan masyarakat di Pondok Pesantren Riyadhul Huffadz, Bulukumba, Sulawesi Selatan, terutama di musim kemarau.
Dengan tersedianya sumber air bersih ini, para guru dapat menjalankan profesinya dengan baik, para santri dapat beribadah serta belajar dengan lancar, dan membantu mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dengan akses air bersih yang ada.
"Kami berfokus pada pengelolaan yang disiplin dan sesuai prinsip syariah agar dapat memberikan hasil yang berkesinambungan bagi investor, sekaligus menyalurkan sebagian manfaatnya bagi masyarakat luas," tutup Camar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: