- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Potensi 3.600 GW, Tapi Target Energi Terbarukan Masih Rendah — IESR Angkat Suara
Kredit Foto: Alfida Rizky Febrianna
Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai Kebijakan Energi Nasional (KEN) dalam Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2025, pemerintah menargetkan bauran energi terbarukan sebesar 19–23 persen pada 2030 dan meningkat bertahap hingga 70–72 persen pada 2060 masih tergolong sangat rendah.
Chief Executive Officer (CEO) IESR, Fabby Tumiwa, mengatakan target itu masih tergolong rendah dibandingkan potensi energi terbarukan nasional yang mencapai lebih dari 3.600 gigawatt (GW).
Untuk itu, ia merekomendasikan integrasi program 100 GW pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan baterai tersebar ke dalam rencana pembangunan ekonomi desa berbasis energi terbarukan, yang perlu diperkuat melalui regulasi setingkat Keppres atau Perpres.
Baca Juga: Dorong Energi Surya 100 GW, ESDM Kaji PLTS untuk Kulkas Nelayan
Fabby menjelaskan bahwa penerapan PBJT akan menciptakan kondisi saling menguntungkan bagi pemerintah, industri, masyarakat, dan PLN. Langkah tersebut dinilai mampu meningkatkan bauran energi terbarukan nasional tanpa membebani APBN sekaligus menambah pendapatan serta utilisasi jaringan PLN.
“Penerapan PBJT dapat pula memperbaiki kualitas suplai listrik bagi masyarakat di sekitar pembangkit energi terbarukan yang dibangun, serta menjaga daya saing industri melalui menurunnya jejak karbon industri manufaktur,” ujar Fabby dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (9/10/2025).
Ia menambahkan, pelaksanaan program 100 GW PLTS tersebar berpotensi menjadikan Indonesia sebagai model transisi energi bagi negara berkembang yang menumbuhkan industri rantai pasok energi surya dan baterai.
Fabby menegaskan bahwa pemerintah perlu menetapkan kerangka institusi yang akan menyusun rencana implementasi detil untuk program 100 GW PLTS tersebar, dengan pembagian peran yang jelas bagi seluruh kementerian/lembaga serta pemangku kepentingan yang terlibat.
Baca Juga: Terobosan Energi Terbarukan, PLTS Terapung Saguling Siap Gelontorkan 60 MW Listrik Bersih
"Rencana implementasi program perlu memastikan terbentuknya peluang untuk menciptakan permintaan energi surya yang mendorong terbentuknya rantai pasok industri dalam negeri. Selain itu perlu ada penyusunan program edukasi dan pelatihan yang menyiapkan tenaga kerja untuk sektor energi surya dan tenaga kerja di sektor yang menjadi motor pertumbuhan ekonomi desa seperti pertanian, perikanan maupun industri kreatif dan UMKM,” ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Djati Waluyo