Kredit Foto: Istimewa
Harga emas dunia kembali menembus rekor tertinggi pada perdagangan di Senin (13/10). Kenaikan ini didorong oleh ketegangan dagang yang meningkat dari China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Selasa (14/10), Harga emas spot naik 2,2% menjadi US$4.106,48. Sementara emas berjangka ditutup menguat 3,3% ke US$4.133. Harga perak juga melonjak 3,1% menuju US$51,82, platinum naik 3,9% menjadi US$1.648,25, dan paladium menguat 5,2% ke US$1.478,94.
Baca Juga: Bank Ini Naikkan Proyeksi Harga Emas ke US$5.000 di 2026
Analis menilai reli emas ini didorong oleh kombinasi faktor termasuk ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global, ekspektasi penurunan suku bunga, serta pembelian emas berkelanjutan oleh bank-bank sentral global.
“Emas masih memiliki momentum kuat untuk terus naik. Tahun depan, harga bisa dengan mudah menembus US$5.000,” ujar Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures, Phillip Streible.
Streible menambahkan bahwa pembelian emas oleh bank sentral, arus masuk investasi yang solid, ketegangan dagang, dan prospek pelonggaran kebijakan moneter menjadi pendorong utama bagi harga logam mulia tersebut.
Diketahui, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memicu kembali ketegangan dagang dengan China. Ia mengakhiri gencatan senjata yang rapuh antara dua ekonomi terbesar dunia itu.
Di sisi lain, ada juga penguatan ekspektasi penurunan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed). Investor yakin bahwa bank setranl akan memangkas suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin pada Oktober dan Desember.
Baca Juga: CEO Tether: Bitcoin dan Emas Akan 'Kalahkan' Mata Uang
Emas sebagai aset tanpa imbal hasil, cenderung menguat di lingkungan suku bunga rendah, ketika biaya peluang menahan logam mulia menjadi lebih kecil.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: