Kredit Foto: Kementerian ESDM
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar pengelolaan sumur minyak rakyat di berbagai daerah. Berdasarkan hitungan kasarnya, satu sumur rakyat bisa menghasilkan pendapatan hingga Rp72 juta per bulan (30 Hari Kalender).
Bahlil menjelaskan, program pengelolaan sumur rakyat merupakan instruksi langsung Presiden yang tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025. Kebijakan ini diharapkan mampu memacu pertumbuhan ekonomi daerah sekaligus meningkatkan lifting minyak nasional.
"Saya kemarin diskusi dengan teman-teman, satu sumur itu bisa sampai, ada yang bilang 3 barel, ada yang bilang 5 barel. Taruhlah 3 barel. Satu barel itu 159 liter. Kalau dia 3 barel, berarti 477 (L/per hari),” jelas Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Baca Juga: Bahlil: Uang Kita Keluar Rp776 Triliun Setiap Tahun untuk Impor BBM
Pemerintah sejauh ini telah menginventarisasi sekitar 45 ribu sumur rakyat yang tersebar di enam provinsi, yakni Sumatera Selatan, Jambi, Aceh, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dari seluruh wilayah tersebut, Sumatera Selatan disebut memiliki potensi sumur rakyat terbesar.
Bahlil menegaskan, pengelolaan sumur rakyat akan dilakukan melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), koperasi, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di masing-masing wilayah.
Dalam skema yang disiapkan, Pertamina maupun Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) akan membeli minyak hasil produksi sumur rakyat dengan harga 80 persen dari Indonesian Crude Price (ICP).
Baca Juga: Rakyat Bisa Jual Minyak ke Pertamina, Harganya Tembus 80% dari ICP
Bahlil mengambil contoh harga ICP senilai USD 65 per barel. Lewat perumpamaan tadi, KKKS bisa beli minyak dari sumur rakyat seharga USD 52 per barel. (Catatan, ICP September 2025 berlaku USD 66 per barel).
Untuk mengkonversikan harga ke dalam rupiah, Bahlil memakai kurs Rp 16.500 per dolar AS. Dengan acuan itu, Bahlil menghitung satu sumur bisa menghasilkan produksi minyak seharga Rp 2,4 juta per hari. (Yang mana jika mengikuti hitungan kalkulator, bisa mencapai Rp 2,57 juta, hasil dari USD 52xRp16.500x3 barel).
“2,4 juta, satu sumur, karyawannya 5 orang minimal. Coba bagi, 2,4 bagi 5. Itu adalah uang yang berputar di desa itu per satu sumur, per satu orang dapat segitu (per hari),” lanjutnya.
Mengacu perhitungan tersebut, satu sumur rakyat berpotensi meraup pendapatan Rp72 juta per bulan, atau sekitar Rp14,4 juta per bulan per pekerja. Angka itu, kata Bahlil, bahkan melampaui gaji rata-rata aparatur sipil negara (ASN) yang berada di kisaran Rp6–7 juta per bulan.
Baca Juga: Kinerja Mengilap, Bahlil Sebut Lifting September Sentuh 619 Ribu BOPD
Baca Juga: Purbaya Ogah Keluarkan Dana APBN Untuk Bangun Family Office, Ini Alasannya!
“Pertanyaan berikut, gaji sarjana berapa yang tematan S1 per hari? Pegawai negeri gajinya paling tinggi berapa? 6-7 juta,” jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Djati Waluyo