Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Investor Saham Lega, Wall Street Menguat Usai Dibuat Panik Bank Regional di AS

        Investor Saham Lega, Wall Street Menguat Usai Dibuat Panik Bank Regional di AS Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup menguat pada perdagangan di Jumat (17/10). Investor lega soal kondisi sektor perbankan regional dan menyambut baik rencana pertemuan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping.

        Dilansir dari Reuters, Senin (20/10), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,52% ke 46.190,61, S&P 500 menguat 0,53% ke 6.664,01 dan Nasdaq Composite naik 0,52% ke 22.679,98. Ketiga indeks utama itu bergerak positif dan mencatat kenaikan mingguan.

        Baca Juga: Wajib Simak! ini Panduan Lengkap Investasi Saham Digital

        Kekhawatiran Amerika Serikat terhadap potensi masalah kredit sistemik dalam sektor perbankan regional mereda. Sebelumnya, Zions Bancorporation mengumumkan kerugian pinjaman sebesar US$50 Juta. Adapun Western Alliance mengajukan gugatan terkait dugaan penipuan oleh sebuah perusahaan investasi.

        “Setelah semalam, pasar tampak lebih tenang. Kekhawatiran terhadap bank regional kemungkinan berlebihan,” kata Kepala Strategi Pasar Carson Group, Ryan Detrick.

        “Sektor keuangan masih dalam posisi kuat; hanya beberapa perusahaan yang menghadapi masalah, bukan seluruh sistem," tambahnya.

        Ketegangan Washington dan Beijing juga mereda setelah adanya pengumuman terbaru dari Trump. Ia menyatakan bahwa rencana tarif tambahan terhadap rivalnya tersebut  tidak akan berkelanjutan. Ia juga menegaskan akan bertemu Xi Jinping di Korea Selatan.

        “Kita sudah pernah melihat situasi seperti ini,” ujar Detrick.

        Baca Juga: Rogoh Kocek Rp20 Miliar, Tjokro Group Resmi Kuasai 45,45% Saham Geoprima (GPSO)

        “Sebelumnya Trump berbicara tentang tarif seratus persen dan pasar mengalami penurunan tajam, tapi hari ini ia meredakannya dengan menegaskan hubungan baik dengan Presiden Xi," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: