Bursa Eropa Cetak Rekor, Efek Redanya Ketegangan Dagang China-AS

Bursa Eropa ditutup pada rekor tertinggi pada Jumat (24/10). Capaian ini didorong oleh data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan serta optimisme terhadap potensi meredanya ketegangan dagang dari China-Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Senin (27/10), Indeks Stoxx 600 naik 0,2% menjadi 575,76. Ia mencatatkan kenaikan mingguan yang dipimpin oleh saham-saham sektor konsumsi. Saham energi juga menguat menyusul sanksi terhadap Rusia.

Baca Juga: Rekap 10 Saham Paling Cuan dalam Sepekan, NIRO Jawaranya!

Dari Amerika Serikat, data terbaru menunjukkan indeks harga konsumen (CPI) naik lebih rendah dari perkiraan pada September. Hal tersebut memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed).

“Ekspektasi suku bunga memiliki dampak besar terhadap pasar keuangan global, dan kenaikan harga saham dalam kawasan euro kemungkinan merupakan efek dari apa yang terjadi di AS,” ujar Kepala Riset Keputusan Investasi SimCorp, Christoph Schon.

Sektor industri menjadi penopang utama penguatan indeks. Saham Lifco naik setelah melaporkan kinerja kuartal ketiga di atas perkiraan. Sementara Saab menguat setelah perusahaan pertahanan tersebut menaikkan proyeksi pertumbuhan penjualan organik tahunannya.

Sentimen pasar juga mendapat dorongan dari konfirmasi pertemuan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping.

Baca Juga: RI Promosikan Pariwisata ke Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika

Dari Inggris, penjualan ritel yang lebih baik dari ekspektasi pada bulan lalu dan data aktivitas bisnis zona euro untuk bulan ini yang positif turut menambah optimisme investor.