Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Laba PGEO Susut 22% Meski Pendapatan Naik, Ini Pemicunya

        Laba PGEO Susut 22% Meski Pendapatan Naik, Ini Pemicunya Kredit Foto: PGE
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal III 2025, meski pendapatannya justru meningkat signifikan. Berdasarkan laporan keuangannya, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai USD104,27 juta, turun 22,17% dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar USD133,99 juta.

        Menariknya, di tengah penurunan laba, pendapatan bersih PGEO justru melonjak 41,9% menjadi USD318,86 juta pada kuartal III 2025 dari USD306,02 juta di tahun sebelumnya. Kontributor utama pendapatan berasal dari PLTP Kamojang yang menyumbang USD116,03 juta, disusul oleh Ulubelu sebesar USD91,34 juta, Lahendong USD62,38 juta, Lumut Balai USD40,93 juta, serta Karaha sebesar USD7,72 juta.

        Baca Juga: Setahun Prabowo-Gibran, PGE Jadi Tulang Punggung Transisi Energi Nasional

        Adapun kinerja laba yang tertekan terutama dipicu oleh kenaikan sejumlah beban. Beban pokok dan beban langsung meningkat dari USD120,01 juta menjadi USD140,21 juta, sehingga laba bruto PGEO menyusut menjadi USD178,64 juta dari sebelumnya USD186 juta.

        Tak hanya itu, beban umum dan administrasi juga naik tajam menjadi USD21,16 juta dari USD15,02 juta, sementara beban keuangan melonjak dari USD16,79 juta menjadi USD22,87 juta. Akibatnya, laba sebelum pajak turun drastis menjadi USD147,51 juta dibanding USD193,20 juta pada periode sama tahun lalu.

        Baca Juga: Genjot Proyek Panas Bumi Kotamobagu, PGEO Suntik Modal Rp396 Miliar ke Anak Usaha

        Dari sisi neraca, total aset PGEO per September 2025 tercatat USD2,96 miliar, sedikit turun dari posisi USD2,99 miliar di akhir 2024. Sementara itu, liabilitas menurun menjadi USD957,39 juta dari USD988,65 juta, dengan ekuitas yang relatif stabil di kisaran USD2 miliar.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: