Kredit Foto: Unsplash/Denise Chan
Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi menghentikan sementara perdagangan saham tiga emiten setelah mengalami lonjakan harga yang sangat signifikan dalam waktu singkat. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk cooling down demi melindungi investor dari potensi risiko investasi.
"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM), dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM) pada tanggal 29 Oktober 2025," ujar Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono.
Saham SSTM memang mencatat reli luar biasa. Pada perdagangan Selasa (28/10), harganya ditutup menguat 25% ke level Rp700. Dalam sepekan, saham ini sudah naik 27,27%, bahkan melesat hingga 146,48% dalam sebulan terakhir.
Baca Juga: Asing Jualan Rp1,37 Triliun Saat IHSG Ambruk, Saham-saham Ini Dibuang
Tak hanya SSTM, BEI juga menjatuhkan suspensi terhadap dua saham lain, yakni PT Puri Global Sukses Tbk. (PURI) dan PT Soho Global Health Tbk. (SOHO). Saham PURI ditutup naik 24,73% ke Rp464 setelah menguat 28,18% dalam sepekan dan 144,21% selama sebulan. Sementara itu, saham SOHO juga melesat 24,77% ke Rp2.040, dengan kenaikan 94,29% dalam sepekan dan 166,67% dalam sebulan terakhir.
Yulianto menegaskan bahwa penghentian sementara ini dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai. "Penghentian sementara perdagangan saham tersebut dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya," jelasnya.
Baca Juga: Incar Investor Global, BEI dan S&P Siap Luncurkan 3 Indeks Baru
Pihak BEI juga mengingatkan seluruh pelaku pasar agar senantiasa memperhatikan keterbukaan informasi dari masing-masing emiten sebelum melakukan transaksi, demi menghindari keputusan investasi yang bersifat spekulatif.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri