Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        UMKM Jadi Motor Penggerak Ekonomi Melayu Islam Lewat Digitalisasi

        UMKM Jadi Motor Penggerak Ekonomi Melayu Islam Lewat Digitalisasi Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Selain tulang punggung ekonomi nasional, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi motor penggerak ekonomi dunia Melayu dan Islam melalui digitalisasi dan inovasi yang inklusif.

        Menteri UMKM Maman Abdurrahman pun menekankan  transformasi digital merupakan kunci kebangkitan perekonomian antarnegara rumpun Melayu Islam.

        Dirinya menilai industri halal dunia saat ini memiliki potensi yang sangat besar, sehingga digitalisasi menjadi langkah penting agar para pengusaha UMKM dapat terus tumbuh, beradaptasi, dan memperluas pasar ke tingkat global.

        Ini disampaikannya pada  pidato kunci dalam Konvensyen Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) ke-23 di Jakarta, beberapa waktu lalu.

        Baca Juga: UMKM Rokok Elektrik Turut Diuntungkan Kebijakan Cukai dan HJE 2026 Tidak Naik

        Konvensyen ini dihadiri tokoh-tokoh perwakilan dari 23 negara Melayu dan Islam di dunia. Dalam forum tersebut, Menteri Maman mengajak publik dan pengusaha untuk melihat peluang besar di sektor industri halal yang sedang menjadi tren ekonomi global.

        Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi syariah dan industri halal berkontribusi sebesar 46,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Sementara itu, ekspor produk halal pada 2024 mencapai 41,4 juta dolar AS.

        Pencapaian tersebut menempatkan Indonesia dalam peta utama ekonomi Islam dunia yakni peringkat pertama dalam transaksi investasi, peringkat kedua dalam produk halal, serta peringkat ketiga dalam ekonomi Islam global, keuangan syariah, dan fesyen Muslim.

        “Ini membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi ekonomi Islam yang sangat besar untuk didorong sebagai kekuatan global melalui penerapan digitalisasi,” ujar Menteri Maman, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Rabu (29/10).

        Ia menambahkan, transformasi digital menjadi faktor kunci dalam memperkuat daya saing UMKM. Namun saat ini, baru sekitar 43 persen pengusaha yang terhubung ke sektor ekonomi digital.

        Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian UMKM sedang menyiapkan peluncuran platform SAPA UMKM, sebuah sistem yang akan menghubungkan seluruh pelaku UMKM di Indonesia dengan akses permodalan, legalitas, pelatihan, dan sertifikasi usaha yang dibutuhkan.

        Selain itu, Kementerian UMKM juga memperkuat ekosistem usaha syariah melalui pengembangan 43 zona Kuliner Halal, Aman, Sehat (KHAS) di berbagai daerah, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah sebesar Rp21,9 triliun kepada lebih dari 334 ribu debitur, serta fasilitasi investasi syariah senilai Rp104,4 miliar dengan partisipasi 376 wirausaha.

        “Dengan pengembangan ekonomi halal dan percepatan digitalisasi, kita dapat memperluas ekspor produk halal sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi umat,” kata Menteri Maman.

        Melalui forum DMDI, Maman berharap terjalin kolaborasi konkret antarnegara rumpun Melayu dan Islam dalam memperkuat rantai pasok produk halal global.

        Kementerian UMKM, lanjutnya, berkomitmen untuk mendukung perkembangan UMKM bersama DMDI sebagai organisasi yang mempererat hubungan antarnegara rumpun Melayu dan Islam di seluruh dunia.

        “Mari kita perkuat kolaborasi antara dunia Melayu dan dunia Islam untuk mempercepat transformasi ekonomi berbasis inovasi dan teknologi,” kata Menteri Maman.

        Dalam konvensyen tersebut, Menteri UMKM Maman Abdurrahman juga menerima anugerah Tun Perak Dunia Melayu Dunia Islam, penghargaan tertinggi yang diberikan oleh DMDI sebagai bentuk pengakuan atas dedikasinya dalam memperkuat ekonomi Melayu dan Islam melalui pemberdayaan UMKM.

        Selain itu, Menteri Maman turut menghadiri peluncuran program Saudagar Dunia Melayu Dunia Islam Global, yang diharapkan menjadi wadah baru bagi kolaborasi dan pertumbuhan ekonomi lintas negara berbasis nilai-nilai Islam dan inovasi digital.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: