- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Laba Bersih PT Timah Tbk Tembus Rp602 Miliar per September 2025, Naik Dua Kali Lipat dari Semester I
Kredit Foto: Rahmat Dwi Kurniawan
PT Timah Tbk (IDX: TINS), anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID, mencatatkan laba bersih sebesar Rp602 miliar hingga kuartal III tahun 2025 (9M-2025), melonjak dua kali lipat dibandingkan capaian semester I 2025. Kinerja ini mencerminkan penguatan fundamental keuangan Perseroan di tengah kondisi pasar global yang menantang.
Kenaikan laba terutama ditopang oleh meningkatnya harga logam timah dunia, penguatan permintaan dari sektor elektronik, serta strategi efisiensi biaya dan optimalisasi penjualan yang dijalankan Perseroan.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk, Fina Eliani, mengatakan pencapaian tersebut menunjukkan efektivitas strategi operasional dan ketepatan langkah perusahaan memanfaatkan momentum kenaikan harga timah global.
“Seiring dengan peningkatan produksi dari kuartal ke kuartal, tren kenaikan harga logam timah global, serta dukungan pemerintah dalam perbaikan tata kelola pertambangan timah, Perseroan berhasil membukukan laba bersih sembilan bulan 2025 sebesar Rp602 miliar, atau dua kali lipat dari capaian semester I 2025,” ujar Fina dalam keterangan resmi, dilansir Sabtu (1/11/2025).
Baca Juga: PT Timah Angkat Harry Budi Sidharta Jadi Wadirut
Sepanjang Januari–September 2025, pendapatan Perseroan mencapai Rp6,6 triliun dengan EBITDA sebesar Rp1,5 triliun. Capaian laba tersebut setara 78% dari target laba tahun 2025 sebesar Rp774 miliar.
Dari sisi operasional, produksi bijih timah tercatat 12.197 ton Sn, dengan produksi logam timah 10.855 ton. Penjualan logam timah mencapai 9.469 metrik ton, terdiri atas 7% pasar domestik dan 93% ekspor.
Pasar utama ekspor meliputi Jepang dan Singapura (masing-masing 19%), disusul Korea Selatan (18%), Belanda (9%), Italia (4%), dan Amerika Serikat (4%). Rata-rata harga jual logam timah Perseroan mencapai USD 33.596 per ton,, naik 8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, harga logam timah dunia berdasarkan rata-rata Cash Settlement Price LME hingga September 2025 mencapai USD 32.775,58 per ton, naik 8,8% dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, ekspor logam timah Indonesia hingga September 2025 mencapai 37.946 metrik ton, tumbuh 28% (yoy). Dari jumlah tersebut, PT Timah Tbk berkontribusi sekitar 21% terhadap ekspor nasional, atau sekitar 3% dari total ekspor global.
Baca Juga: Arsari Tambang Luncurkan Envirotin, Timah Ramah Lingkungan Made in Indonesia
Secara finansial, total aset Perseroan naik 7% menjadi Rp13,7 triliun, liabilitas meningkat 14% menjadi Rp6,1 triliun, dan ekuitas naik 2% menjadi Rp7,61 triliun. Kondisi keuangan tetap solid dengan Quick Ratio 32,8%, Current Ratio 177,8%, Debt to Asset Ratio 44,4% dan Debt to Equity Ratio 79,9%.
International Tin Association (ITA) memperkirakan permintaan logam timah global tahun 2025 akan tumbuh 0,6% menjadi 380.160 metrik ton, sementara pasokan hanya 374.910 metrik ton, menandakan pasar masih ketat.
Dengan dukungan tata kelola yang kuat dan peluang pasar yang positif, PT Timah Tbk optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan laba hingga akhir tahun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: