Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        IHSG Terkoreksi 1,3% dalam Sepekan, Kapitalisasi Susut Rp377 Triliun

        IHSG Terkoreksi 1,3% dalam Sepekan, Kapitalisasi Susut Rp377 Triliun Kredit Foto: Uswah Hasanah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,3% sepanjang periode perdagangan 27–31 Oktober 2025 ke level 8.163,875 dari 8.271,722 pada pekan sebelumnya. Penurunan ini juga diikuti dengan turunnya kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp377 triliun menjadi Rp14.857 triliun dari Rp15.234 triliun.

        Berdasarkan data BEI, meski IHSG tertekan, aktivitas perdagangan menunjukkan peningkatan tipis. Rata-rata volume transaksi harian naik 3,72% menjadi 31,61 miliar lembar saham dibanding pekan sebelumnya yang tercatat 30,47 miliar lembar. Nilai transaksi juga meningkat 1,55% menjadi Rp22,63 triliun dari Rp22,28 triliun.

        Baca Juga: IHSG Akhir Oktober Ditutup Loyo ke Level 8.163, Saham UANG Pimpin Top Losers

        Sementara itu, frekuensi transaksi harian justru turun 1,79% menjadi 2,32 juta kali transaksi dari 2,37 juta kali transaksi pada pekan sebelumnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa meski minat transaksi tetap terjaga, pelaku pasar masih bersikap hati-hati terhadap sentimen global dan domestik.

        Dari sisi investor, data BEI mencatat investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) senilai Rp1,13 triliun pada hari terakhir perdagangan Oktober. Namun secara akumulatif sepanjang tahun 2025, investor asing masih mencatat penjualan bersih (net sell) sebesar Rp47,317 triliun.

        Baca Juga: Asing Jualan Rp1,37 Triliun Saat IHSG Ambruk, Saham-saham Ini Dibuang

        Penurunan IHSG pada pekan terakhir Oktober terjadi di tengah meningkatnya volatilitas pasar global, termasuk kekhawatiran atas kebijakan suku bunga Amerika Serikat yang belum menurun signifikan serta pelemahan harga komoditas unggulan seperti batu bara dan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

        Di sisi domestik, pelaku pasar juga mencermati rilis laporan keuangan emiten kuartal III 2025, yang menunjukkan hasil beragam antara sektor keuangan, energi, dan manufaktur. Saham-saham berkapitalisasi besar (big caps) cenderung menekan indeks, terutama dari sektor perbankan dan infrastruktur.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: