Kredit Foto: Ist
Produsen mobil asal Tiongkok, BYD Co. Ltd, melaporkan penurunan penjualan sebesar 12% pada Oktober 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total kendaraan yang terjual mencapai 441.706 unit, turun dari 502.675 unit pada Oktober 2024.
Data tersebut diumumkan melalui unggahan pejabat BYD yang membidangi pemasaran dan hubungan masyarakat mengutip Reuters. Penurunan penjualan ini menambah tekanan terhadap kinerja keuangan BYD, yang sebelumnya juga mencatat penurunan laba bersih hampir 33% pada kuartal ketiga tahun ini.
Baca Juga: Mobil Imut dari BYD Harga Rp281 Juta Bidik Pangsa Pasar Pabrikan Jepang
Menurut laporan keuangan yang dirilis pekan lalu, pendapatan BYD pada kuartal III 2025 turun 3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan pendapatan tersebut menjadi yang pertama dalam lebih dari lima tahun, menandai meningkatnya persaingan di pasar otomotif Tiongkok yang kini semakin ketat.
BYD, yang sebelumnya mencatat pertumbuhan penjualan pesat dan menjadi salah satu pemimpin pasar kendaraan listrik global, kini menghadapi tantangan baru. Tekanan margin akibat kompetisi harga serta biaya pengembangan teknologi tinggi turut menekan profitabilitas perusahaan.
Baca Juga: Direktur BYD Thailand Akui Penjualan Mobil Masih Kalah dengan Indonesia
Meski begitu, BYD masih memimpin pasar kendaraan listrik di Tiongkok dengan dominasi kuat pada segmen plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Perusahaan juga terus memperluas ekspor ke pasar internasional, termasuk Eropa dan Asia Tenggara, meski laju pertumbuhannya mulai melambat.
Pihak BYD belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai kinerja penjualan berdasarkan model atau wilayah. Namun, sumber internal menyebutkan perusahaan tengah mengevaluasi strategi harga dan mempercepat peluncuran model baru yang lebih terjangkau untuk memperkuat posisi di pasar menengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: