Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mulai Stabil, Harga Bitcoin Awali November di US$110.000

        Mulai Stabil, Harga Bitcoin Awali November di US$110.000 Kredit Foto: Kliring Berjangka Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga bitcoin dibuka stabil dalam sekitar level US$110.000 di Senin (3/11). Ia sebelumnya mencatat kerugian bulanan pada Oktober. Hal itu tidak terlepas dari meningkatnya kekhawatiran pasar dan melemahnya selera risiko investor global.

        Analis Riset Senior Kaiko, Adam McCarthy mengatakan bahwa harga kripto sempat mengikuti harga emas dan saham yang mengalami reli. Namun ketidakpastian memicu investor untuk meninggalkan bitcoin lagi.

        Baca Juga: Jajaki Bitcoin Treasury, Perusahaan Korea Selatan Ini Bidik 10.000 BTC

        “Sepanjang Oktober, pasar kripto sempat mengikuti pergerakan emas dan saham yang mendekati rekor tertinggi. Namun ketika ketidakpastian mulai muncul, investor tidak kembali ke bitcoin secara besar-besaran,” ujar Adam McCarthy.

        Bulan lalu, pasar kripto mengalami likuidasi terbesar dalam sejarah. Penyebabnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif seratus persen terhadap impor dari China. Ia juga mengancam akan memberlakukan pembatasan ekspor pada perangkat lunak strategis.

        “Peristiwa itu benar-benar mengingatkan bahwa kelas aset ini masih sangat sempit,” ungkap McCarthy.

        “Bahkan bitcoin dan ether masih bisa mengalami koreksi sepuluh persen hanya dalam hitungan menit," tambahnya.

        Oktober ditutup dengan investor yang masih diliputi ketidakpastian mengenai arah kebijakan moneter global. Federal Reserve (The Fed) menolak ekspektasi pasar bahwa penurunan suku bunga akan berlanjut tahun ini, di tengah penutupan sebagian pemerintahan yang menghambat ketersediaan data ekonomi penting di AS.

        Sementara itu, sejumlah tokoh berpengaruh menyuarakan kekhawatiran atas valuasi tinggi di pasar saham. CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, memperingatkan adanya risiko koreksi signifikan dalam bursa saham dalam enam bulan hingga dua tahun mendatang.

        Baca Juga: Pasar Kripto Konsolidasi Usai Kebijakan The Fed dan Pertemuan Trump–Xi

        Namun Trump di sisi lain meringankan kekhawatiran investor dengan menunjukkan sikap yang lebih ramah terhadap aset digital, termasuk pencabutan beberapa gugatan terhadap platform kripto besar dan dorongan regulator keuangan untuk membentuk aturan khusus bagi aset digital.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: