- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Raup Pendapatan Rp6 Triliun, AirAsia Indonesia Masih Rugi Rp982,51 Miliar
Kredit Foto: Air Asia
PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) mencatat kinerja positif pada Kuartal III 2025 dengan pendapatan mencapai Rp6,03 triliun atau tumbuh 2,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Diketahui bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan pergerakan penumpang dan strategi efisiensi biaya yang diterapkan perusahaan di tengah fluktuasi nilai tukar.
Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk, Captain Achmad Sadikin Abdurachman, mengatakan peningkatan jumlah penumpang menjadi salah satu faktor utama penggerak pendapatan.
“Pergerakan penumpang yang mencapai 4,44 juta pada kuartal ini turut berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan AAID/CMPP. Pertumbuhan pendapatan tambahan (ancillary) sebesar 6% juga memperkuat kinerja keuangan perusahaan,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (3/11/2025).
Baca Juga: Harga Tiket Turun 13%, AirAsia Dorong Mobilitas Libur Nataru
Hingga kini, penjualan kursi masih menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan dengan nilai Rp5,08 triliun, sedangkan layanan tambahan seperti bagasi, kargo, dan charter menyumbang Rp945,67 miliar.
Selain itu, aktivitas operasional pun tetap terjaga dengan kapasitas 5,35 juta kursi, tingkat keterisian (load factor) 83%, dan total 29.731 penerbangan selama periode laporan.
Meski pendapatan meningkat, CMPP masih mencatat rugi bersih Rp982,51 miliar hingga akhir September 2025. Namun, kerugian tersebut turun 17,4% dibandingkan tahun lalu setelah menyesuaikan faktor rugi selisih kurs.
“Efisiensi biaya dan pengelolaan operasional yang lebih baik tercermin dengan penurunan CASK (Cost per Available Seat Kilometre) sebesar 2% dibandingkan periode yang sama tahun 2024,” ujar Captain Achmad.
Baca Juga: AirAsia MOVE & Kemenpar RI Sukses Catat Pertumbuhan Lebih dari Dua Ribu Wisatawan Malaysia
Ditambah, dengan adanya depresiasi atau penurunan nilai tukar dolar AS sebesar 3,4% pada kuartal ini juga turut memberi kontibusi tekanan terhadap beban keuangan. Meski begitu, efisiensi biaya menjadi penopang utama kinerja operasional.
Captain Achmad menambahkan, pihaknya akan melanjutkan ekspansi rute pada Kuartal IV 2025 guna menjaga pertumbuhan keuangan.
“Fokus pada penguatan hub Surabaya melalui pembukaan rute domestik ke Balikpapan, Tarakan, dan Berau, serta rute internasional ke Bangkok–Don Mueang, semakin menegaskan peran Indonesia AirAsia dalam memperluas jangkauan,” ujarnya.
Hingga akhir 2025, AirAsia Indonesia menargetkan pengoperasian 28 pesawat untuk memperluas kapasitas. Seluruh layanan domestik juga dipindahkan ke Terminal 2E Bandara Soekarno–Hatta untuk meningkatkan efisiensi dan kenyamanan penumpang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: