Kredit Foto: Istimewa
PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli mengonfirmasi adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sebagian karyawannya pada Oktober 2025. Langkah ini diambil sebagai bagian dari restrukturisasi organisasi untuk memperkuat fondasi bisnis dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan perusahaan.
"Dengan penuh pertimbangan mendalam, pada bulan Oktober 2025, Perseroan perlu melakukan penyesuaian organisasi untuk memastikan Perseroan dapat bergerak lebih efektif dan efisien dengan tujuan untuk membuka peluang pertumbuhan yang berkelanjutan serta menciptakan nilai jangka panjang bagi Perseroan dan para pemegang saham," ujar Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Blibli, Eric Winarta.
Sebanyak 270 karyawan tercatat terdampak dalam penyesuaian organisasi tersebut. Eric menegaskan bahwa langkah ini bersifat permanen tanpa adanya opsi relokasi atau pengalihan kontrak. Meski begitu, seluruh karyawan yang terdampak menerima paket kompensasi yang sesuai bahkan melebihi ketentuan dalam undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.
Baca Juga: Lewat Pay Day to Glow Day, Blibli Hadirkan Promo untuk Dukung Gaya Hidup Sehat dan Percaya Diri
Per September 2025, BELI mengalami kerugian bersih sebesar Rp1,84 triliun. Eric menjelaskan bahwa keputusan PHK merupakan bagian dari strategi efisiensi biaya perusahaan. "Penyesuaian organisasi yang dilaksanakan Perseroan pada bulan Oktober 2025 merupakan salah satu langkah efisiensi biaya operasional Perseroan, selain daripada langkah-langkah efisiensi biaya lainnya yang telah dan akan diimplementasikan oleh Perseroan," tuturnya.
Dalam waktu bersamaan, Blibli juga tengah menyiapkan strategi untuk menekan beban operasional dengan mengoptimalkan biaya iklan dan pemasaran melalui pendekatan bisnis omnichannel, serta memperkuat sinergi antarunit di dalam ekosistemnya. Perusahaan juga akan memperluas otomatisasi proses kerja dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas operasional.
"Perseroan dapat memastikan bahwa penyesuaian organisasi yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2025 tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional harian Perseroan, termasuk pengiriman barang, layanan seller-support, maintenance sistem IT, dan layanan lainnya yang diberikan Perseroan," tegas Eric.
Baca Juga: RUU Anggaran Buntu, Pemerintah Lanjutkan Shutdown di Tengah PHK di Mana-mana
Ke depan, strategi Blibli berfokus pada inovasi berkelanjutan, optimalisasi alokasi sumber daya di kategori strategis, serta percepatan ekspansi omnichannel yang memberi marjin lebih baik. Perseroan juga akan memperkuat sinergi dalam ekosistemnya untuk mendorong penjualan silang dan loyalitas pelanggan.
“Dengan langkah efisiensi biaya melalui penyesuaian organisasi ini, Perseroan percaya dengan adanya penyesuaian organisasi ini, Perseroan akan memiliki basis beban operasional yang lebih rendah sehingga akan memiliki dampak positif terhadap kinerja Perseroan ke depan," terang Eric.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri