Didorong Konsumsi dan Investasi, Perekonomian DKI Jakarta Tumbuh 4,96% di Triwulan III 2025
Kredit Foto: Istimewa
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik, perekonomian DKI Jakarta yang memiliki pangsa 16,39% terhadap nasional, tumbuh positif sebesar 4,96% (yoy) pada triwulan III 2025, meskipun lebih rendah dibandingkan laju pertumbuhan di triwulan sebelumnya (5,18%; yoy).
Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi bersumber dari konsumsi rumah tangga, investasi , dan konsumsi Pemerintah. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan terutama ditopang LU Informasi dan Komunikasi, LU Perdagangan, serta LU Jasa Perusahaan.
Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 5,01% (yoy), namun di bawah laju pertumbuhan triwulan sebelumnya (5,13%; yoy). Tetap positifnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga didukung oleh berbagai paket stimulus ekonomi Pemerintah, antara lain diskon transportasi, fasilitas PPN ditanggung Pemerintah (DTP) untuk tiket pesawat, penebalan bantuan sosial melalui tambahan bantuan kartu sembako, bantuan subsidi upah, serta diskon iuran jaminan kecelakaan kerja.
Namun demikian, pertumbuhan tersebut tertahan sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat pascalibur anak sekolah pada triwulan II 2025 serta minimnya hari libur nasional pada triwulan III 2025.
Investasi juga turut menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Jakarta dengan laju pertumbuhan sebesar 3,67% (yoy), meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 5,50% (yoy).
Baca Juga: Bank Indonesia Bakal Rilis Surat Berharga BI-FRN, Apa Itu?
Melambatnya pertumbuhan investasi dipengaruhi oleh tingginya ketidakpastian ekonomi, yang mendorong pelaku usaha untuk bersikap wait and see dalam melakukan investasi maupun ekspansi usaha. Namun perlambatan tertahan oleh berlanjutnya pembangunan berbagai proyek strategis Pemerintah dan swasta yang bersifat multitahun.
Di sisi lain, konsumsi Pemerintah tumbuh tinggi mencapai 20,06% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya (5,16%; yoy). Tingginya pertumbuhan ini terutama bersumber dari belanja barang, subsidi dan bantuan sosial (bansos) yang meningkat sejalan dengan akselerasi realisasi belanja Pemerintah pada semester II 2025 serta penyaluran paket stimulus ekonomi untuk menjaga momentum pertumbuhan.
Selanjutnya dari sisi eksternal, ekspor tetap tumbuh sebesar 8,57% (yoy), meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (17,26%; yoy). Pertumbuhan ekspor terutama didorong oleh ekspor logam mulia dan perhiasan/permata, serta minyak dan lemak hewan nabati. Namun, ekspor sejumlah komoditas lainnya seperti kendaraan, mesin, dan peralatan listrik, mesin dan pesawat mekanik, serta berbagai produk kimia mengalami penurunan.
Sementara itu, impor juga tetap tumbuh sebesar 7,92% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan triwulan lalu (16,99%; yoy). Pertumbuhan impor terutama bersumber dari impor barang modal, sedangkan impor barang konsumsi dan bahan baku mengalami kontraksi.
Dari sisi Lapangan Usaha, perekonomian DKI Jakarta terutama ditopang LU Informasi dan Komunikasi yang tumbuh 6,72% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya (5,65%; yoy). Kinerja positif ini didorong oleh meningkatnya penggunaan paket data dan layanan internet selama triwulan III 2025. LU Perdagangan juga turut menjadi penopang ekonomi Jakarta sejalan dengan masih kuatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Selanjutnya, LU Jasa Perusahaan turut memberikan kontribusi positif seiring dengan meningkatnya aktivitas agen perjalanan, termasuk Umroh, serta pelaksanaan berbagai event dan MICE di Jakarta. LU lainnya seperti LU Akomodasi dan Makan Minum serta LU Transportasi dan Pergudangan juga mencatat pertumbuhan yang tinggi, didorong oleh peningkatan jumlah wisatawan mancanegara dan kenaikan volume penumpang angkutan selama triwulan III 2025.
Ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta akan terus memonitor perkembangan berbagai indikator perekonomian baik di tingkat daerah, nasional, maupun global. Selain itu, sinergi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan terus diperkuat guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor, sehingga mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan, serta mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global yang berdaya saing.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: