Kredit Foto: Istimewa
Inggris menyadari pentingnya untuk memiliki aturan yang dapat mengatur ekosistem aset digital seperti stablecoin. Hal ini coba diwujudkan dengan menyelaraskannya bersama dengan Amerika Serikat (AS).
Wakil Gubernur Bank of England (BoE) Sarah Breeden mengatakan penting bagi kedua negara untuk memiliki pendekatan yang selaras dalam mengatur stablecoin, menjelang peluncuran konsultasi kebijakan baru oleh bank sentral dari Inggris.
Baca Juga: Prabowo Minta Dukungan Selandia Baru Perkuat Skill Bahasa Inggris Pekerja Migran Indonesia
“Kami telah berdiskusi dengan Federal Reserve. Regulator di sana dan kementerian keuangan kami bekerja sama,” ujar Breeden, dilansir dari Reuters, Kamis (6/11).
Pernyataan Breeden disampaikan kurang dari sepekan sebelum bank sentral meluncurkan konsultasi publik terkait regulasi stablecoin yang akan melunakkan sejumlah usulan sebelumnya. Ia mengonfirmasi bahwa dokumen konsultasi tersebut akan diterbitkan pada 10 November.
Dalam rencana terbaru ini, bank sentral hanya akan memberlakukan regulasi ketat terhadap stablecoin sistemik, yakni aset digital yang dinilai berpotensi digunakan secara luas untuk pembayaran.
Sementara itu, stablecoin lain akan berada di bawah pengawasan Financial Conduct Authority (FCA) dengan rezim yang lebih ringan.
BoE sebelumnya menghadapi kritik dari industri kripto terkait rencana pembatasan jumlah aset kripto yang dapat dimiliki individu dan perusahaan, usulan yang belum diadopsi oleh pusat keuangan besar lainnya.
Baca Juga: Pejabat Bank Sentral Dunia Khawatir, Stablecoin Bisa Ancam Perbankan Tradisional
Adapun Amerika Serikat dan Inggris sendiri sebelumnya membentuk gugus tugas bersama untuk memperkuat kolaborasi dalam bidang aset digital dan pasar modal.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: