Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bursa Eropa Turun, Tekanan Saham Teknologi Terus Berlanjut

        Bursa Eropa Turun, Tekanan Saham Teknologi Terus Berlanjut Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Eropa menutup pekan yang bergejolak dengan penurunan pada Jumat (7/11). Ia tertekan oleh kekhawatiran terhadap valuasi tinggi saham terkait teknologi secara global.

        Dilansir dari Reuters, Senin (10/11), Indeks Stoxx 600 turun 0,6% menjadi 564,79. Ia mencatat kerugian dua pekan terbesar sejak awal September 2025.

        Baca Juga: Ditekan Trump dan China, Jerman Akhirnya Serukan 'Patriotisme Eropa'

        Analis mengatakan tidak ada pemicu tunggal atas pelemahan pekan ini, namun sentimen pasar tengah diperburuk oleh kombinasi faktor seperti valuasi tinggi saham teknologi, penutupan pemerintahan, dan komentar hawkish dari Federal Reserve(The Fed) Amerika Serikat (AS).

        “Pergerakan pasar mencerminkan meningkatnya kecemasan setelah reli kuat yang didorong akal imitasi dalam beberapa bulan terakhir. Penutupan pemerintahan yang berkepanjangan hanya menambah kegelisahan investor,” kata Kepala Makro Kredit Nuveen, Laura Cooper.

        “Eropa ikut terseret oleh sentimen risk-off global yang sebagian besar berasal dari pergerakan harga saham di AS,” tambahnya.

        Saham sektor teknologi menjadi penekan utama minggu ini. Sebaliknya, saham otomotif yang sempat melemah justru menguat menyusul kabar pengiriman chip dari Nexperia China.

        Aumovio juga naik setelah melaporkan kinerja kuat di Kuartal III. Perusahaan suku cadang mobil itu mengatakan pihaknya telah mengamankan pasokan chip dari Nexperia. Investor terus mencermati laporan keuangan untuk menilai kesehatan korporasi dalam kawasan dari Uni Eropa.

        Baca Juga: Uni Eropa-China Punya Jalur Khusus Demi Amankan Pasokan Logam Tanah Jarang

        “Secara keseluruhan, hasil laporan laba cukup positif. Estimasi untuk tahun depan mulai stabil, dan dua isu utama kuartal lalu, penguatan euro dan risiko tarif, mulai mereda. Ini memberikan latar yang lebih konstruktif bagi musim laporan keuangan,” ujar Cooper.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: