Kredit Foto: Istimewa
Wall Street ditutup menguat tajam pada perdagangan di Senin (10/11). Kenaikan tersebut dipimpin kenaikan besar saham sejumlah perusahaan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI), seiring kemajuan soal upaya mengakhiri penutupan pemerintahan dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Selasa (11/11), S&P 500 naik 1,54% menjadi 6.832,43, Nasdaq menguat 2,27% ke 23.527,17, sementara Dow Jones Industrial Average bertambah 0,81% ke 47.368,63.
Baca Juga: Investor Ini Borong 9,5 Juta Saham PJHB di Harga Mahal
Penutupan pemerintahan diperkirakan bisa segera berakhir setelah senat meloloskan langkah awal untuk memulihkan pendanaan federal, meski waktu persetujuan akhir oleh kongres masih belum pasti.
“Penutupan pemerintahan berlangsung jauh lebih lama dari perkiraan banyak pihak. Ada kekhawatiran terhadap dampaknya bagi ekonomi, termasuk potensi pembatalan penerbangan yang bisa berdampak lebih luas,” kata Chief Investment Officer Northlight Asset Management, Chris Zaccarelli.
Saham Nvidia, Palantir, dan Tesla melonjak setelah sempat tertekan minggu lalu, mencerminkan kembali kuatnya strategi buy the dip dalam sektor teknologi dan AI.
Penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah ini juga menimbulkan kesenjangan data ekonomi. Federal Reserve (The Fed) terpaksa bergantung pada data swasta yang memberikan gambaran beragam tentang kondisi ekonomi.
Beberapa pejabat bank sentral menyatakan kehati-hatian menjelang keputusan kebijakan moneter berikutnya. Sementara Gubernur Fed Stephen Miran kembali menyerukan pemotongan suku bunga besar.
Baca Juga: Net Buy Rp416,04 Miliar, Asing Serok Saham-saham Ini
Optimisme terhadap perkembangan akal imitasi telah memicu reli besar di pasar saham sepanjang tahun ini, meski kekhawatiran soal monetisasi dan pembelanjaan internal di sektor teknologi sempat menekan harga saham baru-baru ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: