Lewat Program 'Protein Cegah Stunting', Alfamidi Salurkan Ratusan Ribu Telur untuk Atasi Stunting di Indonesia

PT Midi Utama Indonesia Tbk (Alfamidi) menunjukkan komitmennya dalam upaya peningkatan gizi balita di Indonesia. Melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), Alfamidi telah menyalurkan lebih dari 100.000 butir telur. Bantuan ini diberikan kepada 415 balita yang terindikasi stunting di 11 cabang Alfamidi, menjangkau wilayah operasionalnya mulai dari Medan hingga Ambon.

Program CSR ini dinamakan "Protein Cegah Stunting" Sejak diluncurkan pada tahun 2023, program ini fokus pada penyaluran 60 butir telur setiap bulan kepada penerima manfaat, dan dilakukan secara berkelanjutan selama periode enam bulan. Inisiatif ini merupakan bentuk dukungan nyata Alfamidi terhadap target pemerintah Indonesia dalam menurunkan angka prevalensi stunting secara nasional.

Corporate Communication Manager Alfamidi, Retriantina Marhendra, menjelaskan bahwa program "Protein Cegah Stunting" adalah perwujudan komitmen Alfamidi terhadap kesehatan keluarga dan balita Indonesia. Harapannya, intervensi gizi yang teratur ini dapat memberikan dampak positif dan signifikan dalam usaha kolektif untuk mengurangi prevalensi stunting di Indonesia.

Baca Juga: Bank Muamalat Hadirkan Promo Belanja Berhadiah di Alfamidi November Ini

“Sejak 2023, Alfamidi menjalankan program cegah stunting secara berkelanjutan selama enam bulan intensif. Penyaluran bantuan tidak cukup satu kali, karena dibutuhkan pendampingan dan pemantauan rutin untuk melihat hasilnya,” kata Retriantina.

Anak-anak penerima bantuan program ini adalah generasi masa depan Indonesia. Intervensi gizi melalui bantuan telur diharapkan membawa mereka bebas dari stunting dan memiliki tumbuh kembang yang optimal.

Telur kaya nutrisi, mengandung protein, lemak, vitamin, mineral, kalsium, fosfor, kalium serta natrium, sangat baik untuk mencukupi kebutuhan protein anak dan mencegah stunting.

Dalam program ini, Alfamidi bekerja sama dengan puskesmas, posyandu dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di berbagai daerah memonitor tinggi, berat, lingkar kepala serta aspek tumbuh kembang anak lainnya. Dari hasil monitoring lebih dari 130 balita berhasil lulus stunting, berat dan tinggi badannya naik signifikan.

Nady, ibu balita penerima manfaat asal Samarinda menyebut, program ini sangat membantu memenuhi asupan protein buah hatinya. Berkat bantuan ini, balitanya mengalami kenaikan berat dan tinggi badan.

“Mudah-mudahan Alfamidi terus memberikan bantuan untuk mencegah stunting,” ucap Nady.

Baca Juga: Pengelola Alfamidi (MIDI) Raup Pendapatan Rp15,27 Triliun per September 2025

Senada, Sunggal ibu asal Medan, bersyukur setelah menerima bantuan telur, berat badan anaknya bertambah.

“Alhamdulillah, bantuan ini menambah gizi anak saya. Setelah mendapat bantuan, berat badan anak saya bertambah. Saya berharap program ini terus berlanjut ke depannya,” ungkapnya.

Atas kontribusi program Protein Cegah Stunting, Alfamidi meraih penghargaan dari BKKBN Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Jawa Tengah.

Survei Status Gizi Indonesia menyebut, Indonesia punya target penurunan prevalensi stunting dari 19,8% tahun 2024 menjadi 18,8% di tahun 2025. Sebagai ritel modern, Alfamidi meyakini komitmen berkelanjutan melalui Protein Cegah Stunting berkontribusi positif terhadap tumbuh kembang balita untuk mencapai masa depan terbaiknya.