Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        GLOB Kembangkan Bisnis Baru di Sektor Ekonomi Hijau

        GLOB Kembangkan Bisnis Baru di Sektor Ekonomi Hijau Kredit Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Globe Kita Terang Tbk (GLOB) resmi mengumumkan rencana pengembangan bisnis baru di sektor ekonomi hijau. Direktur Utama GLOB, Sugiono Wiyono Sugialam, menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun terakhir Perseroan dan grup telah melakukan transformasi usaha dari perdagangan telepon seluler menjadi bisnis gaya hidup.

        "Saat ini, Perseroan dan entitas anaknya, yaitu PT Herbal Globe Natural (HGN) sedang mempersiapkan langkah-langkah untuk mengembangkan bisnis ekonomi hijau di bidang waste management (TOSS) dan perdagangan pupuk organik. TOSS (Teknologi Olah Sampah Sirkular) merupakan salah satu inisiatif bisnis ekonomi hijau yang menjadi fokus Perseroan dengan kegiatan utama mengolah sampah organik dari industri maupun rumah tangga menjadi bahan pupuk organik dan bahan protein untuk pakan hewan," kata Sugiono.

        TOSS disebut menjadi peluang bisnis yang mampu menawarkan solusi hijau dan menguntungkan di tengah meningkatnya sampah organik. Inisiatif ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam mendorong pengelolaan sampah agar dapat dikonversi menjadi produk bernilai ekonomis.

        Baca Juga: IDXCarbon Jadi Wajah Diplomasi Ekonomi Hijau Indonesia di COP30

        Perseroan saat ini telah membentuk organisasi khusus untuk menjalankan proyek percontohan yang berlokasi di Kranggan, Bekasi. Dalam proyek tersebut, GLOB bekerja sama dengan pemilik lokasi untuk mengolah sampah organik menggunakan teknologi BSF dan solusi bio-tech lainnya untuk menghasilkan pupuk organik serta pakan hewan.

        "Dalam waktu dekat, Perseroan merencanakan untuk membuka lokasi-lokasi berikutnya dimana beberapa lokasi calon TOSS sedang dalam proses evaluasi, bersamaan dengan itu tim terus melakukan studi atas lokasi baru. Bisnis ekonomi hijau ini dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja Perseroan dan diharapkan dapat mulai berkontribusi pada pendapatan Perseroan di tahun 2026," ujar Sugiono.

        Manajemen juga menilai potensi pasar pengelolaan sampah organik di Indonesia masih sangat besar, didorong oleh meningkatnya volume sampah dan kebutuhan solusi pengolahan yang lebih berkelanjutan. Dukungan kebijakan pemerintah untuk konversi sampah menjadi energi, pupuk, dan pakan hewan juga menjadi faktor pendukung pertumbuhan sektor ini. 

        Baca Juga: Bank Sampah di Medokan Ayu Surabaya Kini Go Digital, Warga Bisa Pantau Hasil Penjualan Sampah via Aplikasi

        "Dari sisi kompetisi, Perseroan menilai bahwa pasar masih bersifat terfragmentasi dengan pelaku yang berskala besar sekali atau yang sangat kecil, sehingga memberikan ruang bagi Perseroan untuk masuk dan berkembang secara bertahap. Untuk dapat bersaing dengan pelaku yang telah lebih dahulu beroperasi, Perseroan menyiapkan strategi yang berfokus pada pengolahan sampah organik dengan teknologi BSF dan solusi bio-tech lainnya," pungkas Sugiono. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: