Kredit Foto: Freepik
Penambangan bitcoin (mining) kembali mengalami kebangkitan meski kegiatan tersebut sudah lama dilarang secara resmi oleh pemerintah di China.
Dilansir dari Reuters, Selasa (25/11), Hashrate Index menunjukkan bahwa setelah nyaris menghilang dari peta penambangan global, negara tersebut kembali menempati posisi ketiga dunia dengan menguasai total hash rate global hingga sekitar 14% di Oktober.
Baca Juga: Hubungan Rusak Parah, China Ancam Jepang Terkait Komentar Taiwan
Kebangkitan ini didorong oleh para penambang dan perusahaan yang beroperasi secara diam-diam dalam wilayah dengan pasokan listrik melimpah dan murah, khususnya di Xinjiang. Kelebihan pasokan energi dan pesatnya pembangunan pusat data dalam wilayah tersebut menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi operasi penambangan.
Penambang China melaporkan bahwa surplus listrik mendorong munculnya proyek-proyek bawah tanah baru, sekaligus menarik kembalinya sejumlah mantan penambang.CryptoQuant memperkirakan bahwa sekitar kapasitas penambangan dari negara tersebut berkontribusi terhadap penambangan global dari 15% hingga 20%,
Produsen Perangkat Mining, Canaan juga mencatat lonjakan penjualan domestik yang signifikan di China. Kenaikan ini didorong oleh harga bitcoin yang lebih tinggi serta ketidakpastian terkait tarif dari Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: CEO Binance Ungkap Penyebab Harga Bitcoin Jatuh Hingga US$84.000
Meski China belum secara terbuka mencabut larangan terhadap penambangan kripto, pendekatan regulasi dinilai mulai melunak. Hal ini tercermin dari undang-undang stablecoin dan diskusi terkait potensi stablecoin yang didukung yuan di Hong Kong.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: