Harga Emas Menguat, Capai Level Tertinggi Sepekan!

Harga emas dunia menguat dan bertahan dalam level tertinggi lebih dari sepekan pada perdagangan di Rabu (26/11). Hal ini terjadi seiring ekspektasi bahwa suku bunga akan dipangkas oleh Federal Reserve (The Fed).

Dilansir dari Reuters, Kamis (27/11), harga emas spot naik 0,8% ke US$4.162,99. Sementara emas berjangka naik 0,6% ke US$4.165,20.

Baca Juga: Tahun Depan, Harga Emas Diproyeksi Akan Capai US$4.450

Logam mulia lainnya juga mencatat penguatan. Perak spot melonjak 3,3% ke US$53,12, platinum naik 1,2% ke US$1.571,80, dan palladium menguat 1% ke US$1.411,50.

Analis Marex, Edward Meir mengatakan fokus pasar kini bergeser dari pergerakan dolar ke prospek penurunan suku bunga.

“Fokus telah bergeser dari dolar ke potensi penurunan suku bunga di Desember,” kata Meir.

Ia menambahkan bahwa spekulasi mengenai calon ketua bank sentral berikutnya turut menopang harga emas. Anggota Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett digadang-gadang sebagai kandidat terdepan. Hassett sebelumnya menyatakan bahwa suku bunga seharusnya lebih rendah dibanding saat ini di bawah kepemimpinan Jerome Powell.

Emas sebagai aset tanpa imbal hasil, cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah, sehingga mendapatkan dorongan tambahan dari faktor tersebut.

Dari sisi data ekonomi, jumlah warga yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran baru tercatat turun pada pekan lalu di AS. Namun, pasar tenaga kerja dinilai kesulitan menciptakan lapangan kerja yang cukup di tengah ketidakpastian ekonomi yang masih berlanjut.

Baca Juga: Strategi Uni Eropa Menekan Ketergantungan Logam Tanah Jarang China

Selain itu, kepercayaan konsumen melemah pada November. Hal itu terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran rumah tangga terhadap prospek pekerjaan dan kondisi keuangan mereka. Rilis data tersebut menyusul serangkaian pernyataan bernuansa dovish dari para pejabat di The Fed.