Kredit Foto: Freepik
Harga bitcoin kembali mencatat kenaikan secara perlahan pada perdagangan di Kamis (27/11). Meski sentimen pasar mulai membaik, investor masih menilai penguatan ini berpotensi hanya bersifat sementara.
Dilansir dari Coinmarketcap, harga bitcoin diperdagangkan mendekati level US$92.000. Kenaikan ini dipercaya terbatas menyusul libur dari Thanksgiving di Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Citigroup: Kejatuhan Futures Kripto Picu Arus Keluar Bitcoin Spot Hampir US$4 Miliar
Di sisi lain, pasar juga menyoroti bagaimana pasar saham global menunjukkan penguatan, sementara dolar melemah. Kripto dengan hal tersebut masih bergerak sejalan dengan sentimen risiko pasar dari Amerika Serikat.
Penguatan Wall Street sempat mendorong kenaikan aset digital. Namun, tekanan jual kembali muncul setelah sesi pasar saham tersebut berakhir, mencerminkan minimnya permintaan organik di luar jam perdagangan pasar dari AS.
Kondisi ini terlihat kontras dengan latar belakang makroekonomi yang relatif mendukung, seperti meningkatnya selera risiko global, turunnya imbal hasil obligasi, serta membaiknya kondisi likuiditas pasar.
Arus dana (flows) masih menjadi faktor utama penggerak harga. Analis Bitcoin, Anthony Pompliano menyebut pelemahan bitcoin belakangan ini mencerminkan langkah desk institusi yang mengurangi eksposur menjelang akhir tahun.
Baca Juga: Habis Dilarang, Bitcoin Mining Justru Kembali Bangkit di China
Menurutnya, peningkatan volatilitas dan pengelolaan risiko yang sensitif terhadap faktor bonus mendorong aksi pengurangan risiko (de-risking), dan bukan karena perubahan sentimen bearish secara struktural terhadap bitcoin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: